News Update

Hai Movie Lovers!!

Good News nihh...

Sekarang kamu bisa order DVD Ultimate & DVD Regular "Catatan Harian Si Boy" serta DVD Premium & DVD Regular"Demi Ucok" loohhh secara online....

Ga perlu repot nyari di mall atau di tempat lain lagi, kamu bisa langsung pesan online melalui VEI dan pesanan kamu langsung tiba di depan pintu rumah :)

"Catatan Harian Si Boy" Ultimate Edition @Rp. 99.000,-

Bonus: Special Features disc (Behind the Scenes, Director’s Statement, Bloopers, Deleted Scenes, Charity Auction, The Journey, Photo Gallery, Trailers), Booklet & Postcard

"Catatan Harian Si Boy" Regular Edition @Rp. 49.000,-

Bonus: Postcard

"Demi Ucok" DVD Premium @Rp. 79.000,-

Bonus: Special Features (Behind the Scenes, Deleted Scenes, Photo Gallery, Poster Gallery, Video Clips, Trailers), Stickers, Booklet, Postcard

"Demi Ucok" DVD Regular @Rp. 49.000,-

Bonus: Postcard

*harga belum termasuk ongkir

Yang mau order bisa langsung melalui:

fb: facebook.com/VideoEzyIndonesia

twitter: @videoezyind

email: michelle.dharmawan@videoezy.co.id

Ditunggu yaaa pesanan kamu :)

Kamis, 29 November 2012

Life Of Pi


Pernah dengar ungkapan “Jangan pernah menyerah dan jangan khawatir. Tuhan tidak buta terhadap air mata mu, tidak tuli terhadap doa mu dan tidak pernah diam terhadap sakit yang kamu rasakan. Dia melihat, Dia mendengar dan Dia tidak pernah jauh dari mu” ?



Itulah tema yang diusung oleh film terbaru di bioskop minggu ini, besutan sutradara ternama asal Taiwan Ang Lee, yang pernah menggarap film-film besar seperti The Crouching Tiger Hidden Dragon, Brokeback Mountain ataupun Hulk. Kali ini Ang Lee menggarap film berdasarkan novel karya Yann Martel dengan judul yang sama yaitu “Life of Pi”. Bagi yang sudah pernah membaca novelnya, mungkin sudah bisa mengira-ngira kalau film ini akan menjadi film yang EPIC. Hanya ada satu kata untuk penceritaan film Life of Pi: Amazing!

Film ini merupakan film tentang pembelajaran hidup. Makna yang sangat dalam yang terkandung di film ini didukung oleh para pemeran film dengan karakter-karakter yang sangat kaya, teknik pengambilan gambar yang sangat indah dan mempesona serta CGI yang benar-benar luwes dan alami.



Film ini bercerita tentang seorang anak pengelola kebun binatang yang hidup miskin di sebuah desa di India, bernama Pi Patel. Pi Patel adalah seorang pemuda yang penuh rasa ingin tau terhadap segala hal tentang hidup ini. Karena keadaan ekonomi yang semakin buruk, keluarga Pi memutuskan untuk hijrah dan mengadu nasib ke Kanada. Mereka sekeluarga dan binatang-binatang dari kebun binatang mereka pun berangkat dengan menumpang kapal pengangkut barang. Namun ternyata, perjalanan menuju Kanada tidak semudah yang mereka bayangkan. Kapal yang mereka tumpangi terhantam badai besar. Setelah badai berlalu, Pi menemukan dirinya adalah satu-satunya orang yang selamat dari bencana tersebut dan ia terdampar di Samudera Pasifik bersama seekor zebra, hyena, orang utan dan macan yang bernama Richard Parker.


Disitulah petualangan Pi dimulai. Ia harus bertahan hidup bersama para binatang-binatang itu dan menyelamatkan diri dari ganasnya lautan. Masih penasaran? Klik disini untuk nonton official trailer film Life of Pi. So, siapa yang berencana nonton Life of Pi weekend ini? Kalau sudah nonton jangan lupa di share opini kamu yaa dengan Movie Lovers lainnya di facebook.com/VideoEzyIndonesia. Atau kalau yang ga sempet, nantikan VCD/DVD originalnya di gerai VEI yaaa… Happy weekend, folks :D


Rabu, 28 November 2012

A MONSTER IN PARIS




Mungkin tidak semua orang menyukai film animasi, khususnya mereka yang merasa terlalu dewasa untuk menonton film yang seolah-olah ditujukan hanya untuk anak-anak. Namun sebenarnya, kalau kita lihat dari banyaknya film animasi layar lebar yang mengusung tema kekanak-kanakan atau bahkan mengusung cerita tentang classic fairy tale, sebenarnya justru film animasi lah yang banyak memberikan kesan moral dan terkadang bahkan mampu dapat jauh lebih menyentuh sisi emosional para penonton dibandingkan dengan film lainnya. Dan terkadang, sebagai orang yang sudah dewasa pun, kita membutuhkan pesan-pesan serta hiburan yang terkandung didalam film-film animasi, karena tidak dapat dipungkiri, jiwa kanak-kanak didalam setiap individu pada dasarnya tidak pernah padam. Itulah sebabnya kenapa pria dewasa gemar dengan gadget atau otomotif dan wanita dewasa gemar dengan tas, sepatu dan perhiasan. Karena pada dasarnya barang-barang tersebut adalah “mainan”.



Tidak percaya bahwa anda yang sudah dewasa pun bisa menikmati film-film animasi seperti layaknya ketika kita kecil atau seperti anak/keponakan/sepupu/cucu anda dirumah? Mungkin inilah saatnya anda mulai menyaksikan film-film animasi, dijamin anda akan terhibur, terharu dan teringat akan hal-hal penting dalam hidup yang mungkin telah kita lupakan lantaran hidup yang menjadi terlalu keras ketika kita beranjak dewasa. Untuk itu, VEI menyarankan anda untuk menonton salah satu film animasi “A Monster in Paris” besutan sutradara dan animator asal Perancis Bibo Bergeron yang juga pernah menyutradarai A Road To Eldorado (2000) dan Shark’s Tale (2007) untuk DreamWorks Animation Studio.


Film “A Monster in Paris” yang memiliki judul asli “Un Monstre a Paris” ini sedikit berbeda dengan film-film animasi yang sering kita lihat. Mungkin ini dikarenakan “A Monster in Paris” bukanlah lahiran salah satu studio besar di Hollywood, melainkan merupakan bayi yang lahir dari sebuah studio di Perancis sehingga membuat “A Monster in Paris” ini menjadi lebih sederhana. Namun seperti kata pepatah, less is more, kesedarhanaan “A Monster In Paris” tidak lantas membuat film ini jauh dari kesan mewah dan baik. Justru kesederhanaannya lah yang membuat film ini lebih dapat menonjolkan sisi keindahan dan romantisnya atmosfir kota Paris, deretan lagu yang mengalun dan sangat ear catching serta pesan moral “don’t judge a book by its cover” yang ingin disampaikan.


Berlatar belakang di Paris pada tahun 1910 dimana pada saat itu kota Paris sedang menghadapi masalah banjir akibat meluapnya sungai Seine. Dan ternyata bukan hanya masalah banjir saja yang dihadapi oleh warga Paris. Ada ancaman monster yang mengintai, yang secara tidak sengaja diciptakan oleh dua orang sahabat Emile (Jay Harrington) dan Raoul (Adam Goldberg) yang mencampur dua cairan kimia berbahaya di dalam sebuah laboratorium penelitian yang terbengkalai dan mengubah seekor kutu kecil menjadi raksasa dan berkeliaran di kota Paris.



Tentu saja warga Paris kocar kacir melihat kutu berukuran raksasa tersebut berkeliaran sekeliling kota dan kutu kecil tak berdosa yang berubah menjadi raksasa karena kecelakaan di lab pun mendapat image buruk dari warga Paris. Hal ini menyebabkan Kepala Kepolisian Paris Maynott (Danny Huston) yang sedang berusaha menarik simpati masyarakat berusaha untuk menangkap monster kutu tersebut.


Sementara si monster sendiri, walaupun penampilannya besar dan menyeramkan justru sebenarnya sedih dan ketakutan dengan reaksi para warga dan kepolisian. Ia sebenarnya hanyalah kutu kecil yang tak berdosa dan tidak memiliki niat jahat terhadap siapapun. Seperti layaknya mahluk hidup lainnya, yang ia inginkan adalah perhatian dan kasih sayang. Dan untung saja ia akhirnya mendapatkan hal tersebut dari seorang penyanyi klub yang sukses, Lucille (Vanessa Paradis). Lucille, tidak seperti kebanyakan orang lainnya, mampu mengesampingkan bentuk fisik sang monster yang menyeramkan dan menyadari bahwa sang kutu raksasa yang kemudian ia beri nama Francceur sebenarnya hanyalah seekor kutu baik yang tidak bersalah dan hanya menginginkan kasih sayang. Disinilah tema “don’t judge a book by its cover” yang diusung oleh film ini terlihat sangat kental dan meyakinkan.
Walaupun cerita dan pesan yang dibawakan oleh film ini sangat sederhana, namun sang sutradara dan penulis naskah, Bibo Bergeron dan Stephane Kazandjian mampu mengolah dan mengeksplor kesederhanaan cerita ini menjadi begitu menarik. Ditambah dengan jajaran pengisi suara yang patut diacungi jempol karena penonton dapat benar-benar merasakan chemistry yang tercipta diantara para karakter dan deretan lagu-lagu yang indah dan catchy yang kemungkinan besar bisa dinominasikan untuk piala Oscar berikutnya serta teknis animasi dan CGI yang benar-benar menggambarkan suasana romantis kota Paris. “A Monster in Paris” adalah sebuah film yang wajib ditonton oleh seluruh anggota Keluarga.


Jumat, 23 November 2012

Film Pilihan Weekend by VEI (23-25 November 2012)

 Hi Movie Lovers, ga berasa ya sudah hari Jumat lagi. Apa rencana kamu untuk weekend ini? Sekarang sudah memasuki musim hujan dan kalau kamu malas pergi-pergi di musim hujan ini, mending kamu sewa film di VEI. Hemat biaya dan kamu bisa tetap enjoy juga dirumah. Nah, Film/DVD/VCD apa yang sudah kamu rencanain untuk ditonton selama weekend?

Nah kali ini, VEI akan memberikan review/synopsis singkat mengenai VCD/DVD yang release di VEI sepanjang bulan November ini dan juga kira-kira film bioskop apa yang bisa kamu tonton weekend ini.
Semoga bermanfaat ya bagi kamu yang ingin merencanakan film yang mau ditonton weekend ini.

NEW RELEASE VEI: ACTION – NOVEMBER 2012

Bagi kamu action mania, berikut adalah film-film yang bisa kamu sewa dan tonton sepanjang weekend:

1. Coriolanus (Ralph Fiennes, Gerard Butler, Vanessa Redgrave, Jessica Chastain dan Brian Cox)


Kalau kamu penggemar English Literature karya Shakespeare, kamu pasti kenal dengan Coriolanus yang merupakan salah satu karya terbaik Shakespeare. Seperti kebanyakan karya-karya Shakespeare lainnya, Coriolanus juga masih mengusung tema tragedy, walaupun disisipkan juga tema-tema lainnya seperti drama keluarga, politik, aksi balas dendam dan percintaan. Well, to be honest, Coriolanus ini tidak dapat sepenuhnya di kategorikan sebagai film Action. Jangan berharap didalam film ini kamu bisa menemukan full pack action seperti yang bisa dinikmati di film Expendables atau film action lainnya. Aksi kekerasan dan berantem-beranteman di Coriolanus ini merupakan bagian dari cerita.

Tapi buat kamu yang bukan penggemar film-film klasik adaptasi dari karya-karya Shakespeare, kamu jangan khawatir karena film Coriolanus jauh dari kata klasik. Ralph Fiennes yang juga merupakan sutradara serta lead actor dalam film ini memasukkan tema cerita Coriolanus kedalam jaman yang lebih modern, walaupun ia masih mempertahankan dialog-dialog asli dari karya Shakespeare yang dulu ditujukan untuk aksi panggung. Dan perpaduan klasik dan modern inilah yang membuat Coriolanus menonjol.

Inti cerita Coriolanus (VEI berusaha untuk tidak memberikan spoiler, makanya singkat saja ya):
Roma dan negara tetangganya Volsci memiliki konflik berkepanjangan yang tidak pernah kelar. Hingga suatu saat Caius Martius (Ralph Fiennes) pemimpin pasukan Roma mampu memukul mundur pasukan Volsci yang dipimpin oleh Tullus Aufidius (Gerard Butler) dan memenangkan pertempuran. Singkat cerita ia kemudian diberi nama Coriolanus oleh para pemimpin Roma dan mencalonkan diri sebagai konsulat di Senat Roma. Namun ternyata ada pihak yang tidak setuju dengan pencalonan Coriolanus dan akhirnya Coriolanus pun batal menjadi konsulat.

Marah dengan keadaan yang terjadi ia pun meninggalkan Roma dan bergabung dengan Volsci dan mulai merencanakan aksi balas dendam bersama dengan Aufidius untuk mengambil alih kekuasaan Roma.

2.  The Flowers of War (Christian Bale, Zhang Xinyi, Atsuro Watabe)


Well, VEI sudah pernah menulis blog khusus untuk film yang satu ini. Tapi singkat cerita film ini mengisahkan tentang perjuangan siswi-siswi sekolah Katolik, wanita-wanita penghibur kelas atas dan seorang penata rias mayat yang berlindung di dalam gereja Winchester Cathedral pada saat tentara Jepang melakukan pembantaian dan pemerkosaan massal di Nanking, China pada tahun 1937. Film ini juga tidak bisa dikategorikan 100% sebagai film action karena film ini mampu menyentuh sisi emosional penonton melalui berbagai scene tentang kemanusiaan dan pengorbanan yang sangat kental, sehingga sisi dramanya pun sangat terasa. Namun yang pasti, film ini mampu menceritakan dan membawakan kengerian yang terjadi semasa perang dan membuat penonton ikut merasakan penderitaan para korban di Nanking

3. Get The Gringo (Mel Gibson, Kevin Hernandez, Dolores Heredia)
Kalau dua film diatas lebih banyak memadukan unsur film action dengan drama, film Get The Gringo lebih banyak memadukan aksinya dengan komedi, walaupun tentu saja unsur drama masih sedikit terasa. Di film ini Mel Gibson berperan sebagai Gringo (sebutan bagi orang asing di Meksiko), yang ditangkap bersama temannya oleh kepolisian Meksiko setelah melakukan aksi perampokan. Mereka pun dikirim ke sebuah penjara yang dikuasai oleh mafia Meksiko. Di penjara itu pula Gringo bertemu dengan seorang bocah berusia 10 tahun dan ibunya yang kemudian diam-diam menyukai Gringo. Pertemuannya dengan ibu & anak ini membuat masalahnya lebih kompleks. Ditambah lagi tiba-tiba ada sekelompok orang dari masa lalu Gringo yang ingin membalas dendam. Singkat cerita, Gringo harus memutar otak untuk menghindar dari orang-orang yang ingin membunuhnya, menyelamatkan ibu dan anak yang ia temui di penjara dan menghadapi para mafia Meksiko di penjara tersebut untuk dapat melarikan diri dari penjara tersebut.


4.  Lockout (Guy Pearce, Peter Hudson, Maggie Grace, Tim Plester, Joseph Gilgun) 


Film yang diproduseri oleh Luc Besson ini berlatar belakang tahun 2079 di sebuah penjara luar angkasa M.S. One.

Agent Snow (Guy Pearce) adalah seorang agen rahasia CIA yang dituduh menjadi mata-mata musuh dan membunuh rekan kerjanya sendiri. Merasa tidak bersalah, ia pun membantah tuduhan tersebut. Sayangnya, bukti mengenai ketidakbersalahan Snow ada didalam sebuah koper yang juga tidak jelas keberadaannya setelah temannya, Mace yang ditugaskan untuk menyelamatkan data di dalam koper itu ditangkap dan dijebloskan ke M.S. One oleh CIA

Sementara itu Emilie (Maggie Grace), putrid presiden AS (Peter Hudson), sedang berada di penjara M.S. One tersebut dalam rangka mewawancarai para napi sebagai bahan penelitiannya. Namun sayangnya, salah seorang napi yang diwawancarai berhasil mencuri senjata salah seorang pengawal Emilie, menawannya dan kemudian membebaskan seluruh napi di luar angkasa itu. Singkat cerita, kekacauan luar biasa terjadi di M.S. One dan putri presiden berada dalam bahaya besar sehingga harus ada orang yang dikirim dari bumi untuk menolong Emilie. CIA pun mengirim Agent Snow ke M.S. One untuk menolong putri presiden. Snow yang masih sedang berusaha membersihkan namanya menjalankan misi tersebut sebaik mungkin, namun sayang sepertinya CIA memiliki agenda tersembunyi bagi Snow


5.  Underworld: Awakening


6 bulan setelah peristiwa yang terjadi dalam Underworld: Evolution (2006), manusia yang kini menyadari bahwa disekeliling mereka terdapat mahluk lain seperti vampir dan lycan menganggap bahwa keberadaan mahluk-mahluk membahayakan kehidupan mereka. Oleh karena itu pemerintah memulai operasi besar-besaran untuk memusnahkan vampir dan lycan. Selene pun ikut tertangkap, namun beruntung nyawanya tidak dihabisi melainkan dibekukan secara genetis untuk kepentingan penelitian obat penawar bagi manusia yang terinfeksi vampir dan lycan.

12 tahun telah berlalu. Kini kaum vampir dan lycans sudah hampir musnah dari muka bumi. Selene yang masih dalam keadaan dibekukan terbebas dari “tidur” panjangnya setelah dibangunkan oleh Eve, gadis kecil keturunan Vampir dan lycan. Selene dan Eve pun memulai petualangan mereka dalam film Underworld: Awakening untuk mencari tahu apa yang telah terjadi selama 12 tahun terakhir dan mencari keberadaan Michael, kekasih Selene yang juga telah tertangkap oleh pemerintah.


NEW RELEASE VEI: THRILLER – November 2012

Kalau kamu lebih suka dengan film-film yang penuh dengan ketegangan dan membuat kamu menahan napas sepanjang film (jangan sampai pingsan kehabisan napas yaa…) maka kamu wajib nonton film-film ini:

1. Headhunters


Roger Brown (Aksel Hennie) adalah seorang pria yang sangat mencintai dirinya sendiri namun berpenampilan biasa-biasa saja. Tidak bisa dikatakan sangat ganteng, tidak tinggi juga tidak atletis. Ia bekerja sebagai headhunter (perekrut karyawan untuk ditempatkan di berbagai perusahaan yang memakai jasanya) dan pekerjaannya sebagai headhunter pun tidak memberikannya penghasilan yang terlalu besar.Namun ia mempunyai seorang istri yang cantik jelita, Diana (Synnove Macody Lund) dan Roger merasa ia harus mempunyai nilai lebih untuk dapat membuat istrinya setia dengan dirinya. Jawabannya? Harta yang berlimpah. Caranya? Mencuri barang seni bernilai tinggi.

Singkat cerita, ia bersama partner in crime nya, Ove (Eivind Sander) melakukan berbagai pencurian barang seni dan selalu berhasil. Hingga suatu kali mereka membobol apartemen salah seorang karyawan yang pernah diwawancarainya, Clas Greve (Nickolaj Coster-Waldau) yang mewarisi lukisan antik mahal dari kakeknya. Siapa yang sangka Roger akan menemukan telepon genggam sang istri tercinta di apartemen Clas? Penemuan telepon genggam itulah yang menguak konflik berdarah dalam kehidupan Roger.

Film ini benar-benar harus diacungi jempol, karena rasanya tidak ada film-film Thriller buatan Hollywood yang mampu menandingi film produksi Norwegia ini. Para sutradara film ini pun mampu menjaga konsistensi setiap detilnya dalam film ini dari awal hingga akhir sehingga penonton tidak akan merasa kebingungan ataupun merasa tindakan yang dilakukan oleh para karakter tidak masuk akal. Ditambah dengan performance para aktor dan aktris yang benar-benar meyakinkan, membuat film ini wajib ditonton oleh Movie Lovers. Dijamin keren !

2. Margin Call


Pastinya kamu familiar dong dengan krisis ekonomi yang tengah terjadi di Amerika Serikat sana. Bahkan mungkin banyak dari Movie Lovers yang mengikuti perkembangannya mulai dari Leman Brothers hingga demo di Wall Street yang belum lama ini terjadi.
Nah, Margin Call adalah sebuah film yang mengetengahkan tema krisis ekonomi yang sedang melanda AS. Terdengar membosankan? Eits, jangan salah sangka dulu. Film ini bukanlah film documenter dan sangat jauh berbeda dari Inside Job (2010).

Margin Call adalah sebuah penceritaan krisis ekonomi dalam skala kecil yang diceritakan terjadi di dalam sebuah perusahaan dan sangat akurat sebagai metafora bobroknya negara kondisi ekonomi AS. Dimulai dari seorang pegawai dari Divisi Analisa Resiko yang menemukan fakta bahwa perusahaannya akan segera bangkrut dan kepanikan ini terus menjalar ke Divisi Perdagangan Saham dan para pimpinan perusahaan yang sebelumnya sama sekali tidak mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Seluruh jajaran direksi dan pemegang saham pun dipanggil untuk mengambil keputusan yang tentunya akan berimbas pada masa depan perusahaan dan seluruh karyawannya.

Tidak familiar dengan istilah-istilah perdagangan saham atau keuangan? Jangan khawatir, film ini tidak akan membuat bingung siapapun juga. Malah boleh dibilang film ini diarahkan sedemikan rupa dengan cerdasnya sehingga seluruh penonton baik familiar ataupun tidak dengan dunia keuangan akan merasa terhubung dengan cerita Margin Call yang sangat konsisten. Penyutradaraan yang sangat cerdas, plot cerita yang konsisten dan jajaran akting yang sangat baik oleh Kevin Spacey, Demi Moore, Stanley Tucci, Zachary Quinto, Jeremy Irons, Simon Baker dan Penn Badgley membuat film ini wajib ditonton !


NEW RELEASE VEI: FILM INDONESIA – NOVEMBER 2012

1. Dilema


Film omnibus yang akhir-akhir ini sedang marak didunia perfilman nasional kini hadir lagi dengan judul Dilema. Berisi dari 5 kisah yang disutradarai 4 sutradara muda Indonesia, Dilema mengusung tema sisi kelam kehidupan di Jakarta. Kelima film dalam Dilema: The Officer, Garis Keras, Rendezvous, The Big Boss dan The Gambler mengambil pendekatan cerita yang berbeda namun akhirnya melebur dengan emosi penonton dalam kelamnya kehidupan di Ibukota Jakarta.

Diisi dengan jajaran bintang papan atas Indonesia seperti Wulan Guritno, Roy Marten, Reza Rahadian, Jajang C. Noor, Winky Wiryawan, Baim Wong serta Pevita Pearce, Dilema merupakan tontonan yang pas untuk mengisi akhir pekan mu.


Semoga review dari VEI membantu kamu dalam memilih film yang mau kamu tonton weekend ini yaa... :)

Have a great weekend, all :)

Kamis, 22 November 2012

Rumah Terbang "UP" Versi Nyata



Movie Lovers pastinya pernah dong nonton film animasi Up produksi Disney-Pixar Animation Studios yang bercerita tentang kakek tua bernama Carl Fredricksen yang mempunyai cita-cita untuk memindahkan rumahnya ke sebuah tebing yang indah di Amerika Selatan bersama istrinya ketika istrinya masih hidup, dan akhirnya berhasil mewujudkan impiannya itu dengan seorang bocah berwajah bulat anggota Wilderness Explorer.

Kakek Fredricksen akhirnya berhasil "mengangkat" dan "menerbangkan" rumahnya dengan menggunakan banyak sekali balon berisi helium.


Bagi kebanyakan orang, adegan ketika Kakek Fredericksen berhasil menerbangkan rumahnya dengan balon itu terasa hangat di hati, menyenangkan dan pastinya FIKTIF. Pada umumnya orang akan berpikir itu adalah hal yang tidak masuk akal dan hanya terjadi di film animasi seperti ini.

Namun tahukah anda bahwa sebagian kecil orang ada yang terinspirasi dari film Up ini dan bertekad untuk membuktikan bahwa apa yang dilakukan Kakek Fredricksen dengan balon dan rumahnya mungkin saja terjadi di dunia nyata.


Dan ternyata setelah berbagai percobaan yang dilakukan oleh para ilmuwan dan insinyur di Amerika Serikat, hal tersebut dapat dipastikan bisa dilakukan. Yap! Dan itulah yang mereka lakukan untuk siaran TV National Geographic. Mereka membangun rumah sebesar 4,8m x 4,8m x 5,5m persis seperti di fiilm up menggunakan struktur dasar pembangunan rumah dan menggunakan 300 balon yang masing masing balonnya diisi dengan 1 tank gas helium yang tingginya mencapai 8 kaki atau sekitar 2,4 meter. Balon-balon tersebut kemudian diberi tali dan diikatkan ke bagian dalam rumah melalui cerobong asap persis seperti yang dilakukan oleh Kakek Fredricksen di film, sehingga total ketinggian dari dasar rumah hingga ujung balon mencapai kurang lebih 33 meter.





Rumah ini kemudian diterbangkan di atas padang pasir di daerah California, AS dengan berisikan 2 orang, seperti di film dan berhasil mencapai ketinggian 10.000 kaki atau 3.048 m yang artinya rumah tersebut benar-benar terbang diatas awan seperti di film, karena batas terendah awan dari bumi adalah 7.000 kaki. Rumah tersebut berhasil terbang selama lebih dari 1 jam. 






Menakjubkan bukan? Ternyata dimana ada kemauan kuat, hal yang terlihat hampir tidak mungkin dilakukan pun bisa dilakukan.

Masih ga percaya juga? Silahkan klik disini dan lihat cuplikan videonya.

Semoga infonya bermanfaat bagi Movie Lovers semua ya :)

Selasa, 20 November 2012

The Flowers of War




Manusia telah menorehkan banyak cerita di muka bumi ini dengan darah manusia yang tidak terhitung jumlahnya. Peperangan tidak pernah membawa kebaikan bagi siapapun juga. Lihat saja apa yang terjadi dengan orang-orang Yahudi pada saat pemerintahan Hitler di Jerman. Atau yang terjadi dengan rakyat Cina di Nanking pada tahun 1937. Dan tidak sedikit juga cerita mengenai sejarah peperangan yang diangkat menjadi film.


Kali ini sutradara Yimou Zhang mengangkat cerita tentang pembantaian dan pemerkosaan massal oleh tentara Jepang terhadap rakyat Cina di Nanking yang merupakan Ibukota dari Republik Cina pada tahun 1937. Kali ini cerita perang diambil dari sudut pandang  seorang siswi sekolah Katolik bernama Shu (Zhang XinYi) yang terjebak ditengah serbuan tentara Jepang ke Nanking. Ia pun bersama teman temannya mencari perlindungan di gereja Winchester Cathedral bersama sekelompok wanita penghibur dari Qin Hai River yang dikenal sebagai wanita penghibur kelas atas dan seorang penata rias mayat berkebangsaan Amerika John Miller (Christian Bale).



Mengapa diberi judul The Flowers of War? Karena berbeda dengan cerita perang pada umumnya yang menceritakan tentang kegigihan para tentara dalam membela negaranya, kali ini sang sutradara berusaha menceritakan bagaimana siswi sekolah yang dianggap lemah dan wanita penghibur yang seringkali dianggap sebagai sampah masyarakat justru menjadi pahlawan ditengah-tengah kehancuran negaranya. Apalagi ketika ternyata Gereja tidak mampu memberikan mereka perlindungan apa-apa, maka mereka pun harus bersatu dan berjuang menyelamatkan diri dan juga negara mereka.



The Flowers of War mampu menyentuh sisi emosional penonton tanpa harus terlalu banyak memberikan efek latar belakang lagu. Sutradara Yimou Zhang mampu mengangkat kengerian yang terjadi selama perang dengan alami dan penderitaan serta pengorbanan para tokoh dapat terlihat dengan sangat jelas.  Hal ini tentu saja didukung dengan penampilan yang solid dari jajaran department akting. Performance Chirstian Bale disini sekali lagi perlu diacungi jempol, seperti ketika ia memerankan tokoh Bruce Wayne.



Sedikit peringatan bagi yang berencana menyewa dan menonton film ini, kalau anda orang yang mudah menitikan air mata, siapkan tissue didekat anda sebelum anda menonton film ini.. J


Premier Twililght:Breaking Dawn Part 2




Weekend periode 15-18 November 2012 adalah salah satu weekend bersejarah sepanjang tahun 2012 ini karena ini adalah weekend ke-2 terbesar bagi box office setelah weekend di bulan Mei 2012 dimana film Marvel’s The Avengers baru saja direlease. Kali ini penyebab terjadinya lalu lintas yang luar biasa padatnya di seluruh bioskop di A.S adalah dengan di releasenya film Twilight Saga: Breaking Dawn Part 2.


Fans Berat Twilight yang begitu loyal dan setia terhadap Franchise Twilight dari awal hingga akhir ini hanya bisa disaingi oleh fans Harry Potter. Film ke lima dan yang terakhir dari Franchise Twilight ini menembus angka US$ 141.3 juta dan mengalahkan seluruh pesaingnya pada akhir minggu setelah peluncuran perdana film Breaking Dawn Part 2. Dan hebatnya, angka US$ 141.3 juta ini murni dari penjualan tiket biasa, bukan dari penjualan IMAX ataupun 3D yang notabene lebih mahal harga tiketnya.


Dari keseluruhan film yang pernah di buat , Twilight telah mengantongi 3 tempat dalam jajaran film-film yang memiliki Biggest Opening Weekends, untuk film New Moon di tahun 2009 dengan US$ 142.8 juta, Breaking Dawn Part I dengan US$ 138.1 juta dan kini Breaking Dawn Part 2. Suatu prestasi yang luar biasa, mengingat hanya Franchise Batman yang disutradarai oleh Christopher Nolan yang mampu mengantongi 2 tempat di dalam list Biggest Opening Weekends untuk 2 film terakhirnya. Film Breaking Dawn Part 2 ini dinyatakan sebagai urutan ke 8 dalam Largest Opening of All Time.

Dan tidak bisa dipungkiri, kesukesan Twilight kebanyakan diwarnai dengan loyalitas fans wanita yang mencapai 80% dari total pengunjung. Mungkin pesona karakter Edward Cullen dan Jacob lah yang membuat para fans wanita begitu setianya dengan Twilight. Dan dari poling yang dilakukan oleh CinemaScore, Breaking Dawn Part 2 mendapatkan nilai A sementara tahun lalu, Breaking Dawn Part 1 hanya mendapatkan nilai B+. Breaking Dawn Part 2 kali ini benar2 mengalami kedewasaan dan banyak sekali perbaikan dari segi penyutradaraan, akting dan juga plot cerita, sehingga boleh dibilang film ini adalah film terbaik dari kelima film Twilight Saga. Bahkan penjualan film Breaking Dawn Part 2 di 61 teritori di dunia yang juga memilki release date yang sama dengan US (termasuk Amerika) menorehkan angka di US$ 199.6 juta, sehingga membuat pendapatan worldwide Breaking Dawn Part 2 di pembukaan minggu pertamanya mencapai angka US$ 340.9 juta. Benar-benar sebuah prestasi bagi Franchise Twilight. Belum lagi ditambah dengan pendapatan dari penjualan merchandise dan lain lain.


Pada akhir minggu peluncuran film Breaking Dawn Part 2 kemarin, seluruh penjualan tiket untuk film-film lain yang sedang tayang di bioskop-bioskop Amerika mengalami penurunan drastis. Sebut saja film 007: Skyfall yang mengalami penurunan sebesar 53% atau Wreck It Ralph yang turun sebesar 45%. VEI benar-benar salut terhadap seluruh crew Franchise Twilight dan seluruh crew, sutradara, penulis dan pemeran film Breaking Dawn Part 2. Two Thumbs Up for Breaking Dawn Part 2 !!


Acara premier Breaking Dawn Part 2 di LA pun berlangsung meriah. Seluruh pemeran film Twilight hadir dalam acara tersebut. Selain itu, penulis novel Twilight Saga Stephenie Meyer pun terlihat hadir disana dan ikut meramaikan acara dengan memberikan tanda tangan kepada para fans Twilight yang datang. Berbagai bintang Hollywood yang juga fans berat Twilight seperti Ashley Tisdale pun datang ke acara yang sangat meriah tersebut. Boleh dikatakan premier Breaking Dawn Part 2 ini adalah yang paling meriah dibandingkan dengan premier-premier film-film Twilight Saga sebelumnya. Mungkin hal ini dikarenakan ini adalah ajang terakhir baik bagi para cast&crew maupun para fans untuk berkumpul bersama seperti ini. 

Berikut adalah beberapa foto para cast pada saat mendatangi premier Breaking Dawn Part 2 di LA pada 15 November 2012 yang lalu. Hope you enjoy the pics :)