News Update

Hai Movie Lovers!!

Good News nihh...

Sekarang kamu bisa order DVD Ultimate & DVD Regular "Catatan Harian Si Boy" serta DVD Premium & DVD Regular"Demi Ucok" loohhh secara online....

Ga perlu repot nyari di mall atau di tempat lain lagi, kamu bisa langsung pesan online melalui VEI dan pesanan kamu langsung tiba di depan pintu rumah :)

"Catatan Harian Si Boy" Ultimate Edition @Rp. 99.000,-

Bonus: Special Features disc (Behind the Scenes, Director’s Statement, Bloopers, Deleted Scenes, Charity Auction, The Journey, Photo Gallery, Trailers), Booklet & Postcard

"Catatan Harian Si Boy" Regular Edition @Rp. 49.000,-

Bonus: Postcard

"Demi Ucok" DVD Premium @Rp. 79.000,-

Bonus: Special Features (Behind the Scenes, Deleted Scenes, Photo Gallery, Poster Gallery, Video Clips, Trailers), Stickers, Booklet, Postcard

"Demi Ucok" DVD Regular @Rp. 49.000,-

Bonus: Postcard

*harga belum termasuk ongkir

Yang mau order bisa langsung melalui:

fb: facebook.com/VideoEzyIndonesia

twitter: @videoezyind

email: michelle.dharmawan@videoezy.co.id

Ditunggu yaaa pesanan kamu :)

New Release

Cek Film yang baru di release disini yah :)


SALMON FISHING IN THE YEMEN
(Ewan McGregor, Emily Blunt, Kristin Scott Thomas, Amr Waked)




Salmon Fishing in the Yemen – Memancing Salmon di Yemen. Dari judulnya sih terdengar tidak meyakinkan. Mau ceritain tentang apa sih sebenarnya film ini? Apakah ini film tentang memancing? Bukannya bagi sebagian orang memancing itu membosankan ya? Lalu kenapa juga harus memancing di Yemen? Eits jangan salah sangka dulu. Walaupun judul film ini terdengar aneh di telinga, tapi premis yang ditawarkan film ini sungguh diluar dugaan anda.

Film yang dibalut dengan cerita jenaka ala Inggris ini telah menarik perhatian banyak orang termasuk mendapat sambutan positif dari berbagai kritikus film serta berbagai ajang penghargaan film, termasuk salah satunya masuk ke dalam jajaran nominasi Golden Globe Awards ke-70.

Selain menawarkan lontaran dialog-dialog komedi yang pintar di antara pemerannya, film ini juga menawarkan elemen-elemen seperti komedi romantis, lingkungan hidup, drama hubungan antar negara dan masih banyak lagi. Plot ceritanya pun tidak mudah ditebak sehingga tidak ada kata membosankan dalam menonton film ini karena para penonton akan selalu diberi kejutan.



Ewan McGregor yang memerankan Fred Jones, seorang ahli perikanan yang bekerja untuk pemerintah Inggris mendapatkan permintaan aneh dari Harriet Chetwode-Talbot (Emily Blunt) yang merupakan perwakilan dari seorang Sheik yang kaya raya yang tinggal di Britania Raya dan Yemen dan cinta dengan olahraga memancing ikan salmon. Saking cintanya terhadap olahraga ini, sang Sheik pun berencana memindahkan beberapa populasi ikan salmon dari sungai-sungai di Britania Raya ke sungai Yemen dan mengembak biakan ikan tersebut serta membuka olahraga memancing ikan salmon di negara asalnya tersebut.

Disini pasti banyak orang bertanya-tanya dan geleng-geleng kepala. Gila apa si Sheik ini? Salmon kan ikan yang hidup di suhu rendah, apa mampu salmon-salmon tersebut hidup di Timur Tengah yang udaranya sangat panas? Kalaupun ikan-ikan tersebut bisa bertahan hidup, memangnya ada orang Yemen yang hobi memancing? Dari segi budaya saja sudah berbeda jauh antara orang Inggris dengan orang Yemen. Apakah cita-cita sang Sheik ini tidak terlalu ambisius untuk dijalankan?



Inilah yang menarik dari film ini. Secara perlahan namun pasti, film ini mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di benak penonton baik melalui alur cerita maupun para pemerannya. Film ini juga memberikan sesuatu yang beda, yaitu cerita tentang Timur Tengah yang tidak melibatkan teroris ataupun ledakan bom. Romantisme yang kemudian terjadi antara Fred dan Harriet pun diceritakan dengan sangat unik, tidak seperti kebanyakan drama-drama komedi romantis yang biasa kita lihat. Disinilah yang membuat film Salmon Fishing in the  Yemen ini terasa begitu menyegarkan. Tidak semua orang Timur Tengah itu bisa dianggap sebagai teroris loh, seperti yang selalu selama ini digambarkan oleh kebanyakan film-film asal Hollywood dan tidak semua kisah komedi romantic selalu bisa ditebak hasilnya J


Dari jajaran departemen akting pun keempat pemeran utama di film ini benar-benar tampil dengan luar biasa, khususnya Amr Waked, sebuah wajah baru di industri perfilman yang sebenarnya adalah keturunan Mesir namun berhasil memerankan tokoh Sheik kaya raya dari Yemen dengan sangat sangat brilian. Di samping itu, Ewan McGregor pun mampu memberikan penampilan yang lebih matang dibanding film-film sebelumnya dan Emily Blunt mampu menunjukkan bahwa talentanya memiliki begitu banyak lapisan yang membuatnya mampu memerankan tokoh apa saja yang diberikan kepadanya dengan sangat baik. Selain itu, penampilan Kristin Scott Thomas juga sangat memukau.

Kesimpulannya, film ini adalah sebuah harta karun yang terpendam dibalik judul yang kurang ‘catchy’. Judul yang aneh membuat orang bertanya-tanya mengenai film tersebut. Namun Mimin jamin, Movie Lovers ga akan nyesel nonton film yang satu ini.. J







MY ONE AND ONLY
(Renee Zellweger, Logan Lerman, Mark Rendall, Kevin Bacon dan Chris Noth)


Movie Lovers kenal dengan Geroge Hamilton? Aktor Hollywood kelahiran 1939 ini sempat menjadi gandrungan para wanita seantero dunia ketika ia memerankan tokoh Evel Knievel dalam film dengan judul yang sama di tahun 1971 dan kemudian ia juga ikut mengambil bagian dalam film The Godfather: Part 3bersama Al Pacino, Diane Keaton dan Andy Garcia di tahun 1990.


Familiar dengan wajah George diatas? Minggu ini di VE ada new release yang ceritanya diinspirasi dari kehidupan George Hamilton ketika ia masih kecil. Penasaran?

Berlatar belakang di tahun 1950an, Ann Devereaux (Renee Zellweger) adalah seorang istri yang penuh pesona  kecantikan dari seorang band leader sukses Dan Deveraux (Kevin Bacon). Pernikahan mereka yang terkesan bahagia membuahkan 2 anak laki-laki George (Logan Lerman) dan Robbie (Mark Rendall).


Hingga suatu hari Ann mendapati suaminya sedang berselingkuh dengan wanita lain. Tanpa pikir panjang, Ann langsung berkemas dan membawa serta kedua anak mereka menggunakan mobil Cadillac Coupe de Ville warna biru nya dan tidak pernah melihat kebelakang lagi. Yakin bahwa pesona dan kecantikannya masih sama seperti dulu dan dapat membuat lelaki manapun bertekuk lutut dihadapannya, Ann pun memulai petualangannya bersama kedua anaknya untuk mencari ayah pengganti bagi anak-anaknya.



Namun ternyata mencari lelaki sejati tidak semudah bayangan Ann. Semakin ia mencoba, semakin ia tersadar bahwa laki-laki sejati sudah hampir punah dari muka bumi. Disamping itu, pencariannya yang tak kunjung membuahkan hasil juga membuat kedua anaknya resah. Mereka mulai muak harus terus menerus pindah sekolah dan pindah tempat tinggal dan semakin lama tempat tinggal mereka semakin tidak layak untuk ditinggali.



George dan Robbie mulai merasa kesal dengan tingkah Ibu mereka yang membuat mereka meninggalkan semua yang mereka miliki ketika masih menjadi keluarga utuh dengan ayahnya demi kepentingan pribadi Ibu mereka. Mereka menganggap Ann adalah wanita yang narsis dan bodoh karena meninggalkan ayah mereka demi pria idaman yang tidak kunjung ia temukan.



Namun ditengah-tengah kepanikan akibat hidup mereka yang tidak stabil dan tidak dapat diprediksi tersebut, George yang sifatnya adalah mengamati berhasil melihat sisi positif dari Ibunya. Ia akhirnya bisa menghargai tekad hati yang kuat, martabat serta rasa cinta yang dimiliki Ann.


Lalu apakah akhirnya Ann berhasil menemukan apa yang ia cari selama ini? Dan bagaimanakah kisah kehidupan mereka yang terus menerus berpindah tanpa ada kejelasan?


Dibintangi oleh nama-nama yang tidak asing bagi para pecinta movie, film ini wajib ditonton. VE merasa film ini tidak mendapatkan sorotan yang layak untuk performance para aktornya dalam memerankan karakter masing-masing secara luar biasa, komedi yang tajam dan drama yang menyentuh. Padahal sebenarnya film ini layak mendapatkan lebih banyak sorotan dan penghargaan dibandingkan dengan drama-drama picisan lainnya. Film ini merupakan persimpangan antara cerita road trip, petualangan, komedi romantic, biography, serta lika-liku kehidupan seiring dengan bertambahnya usia seseorang.

My One and Only benar-benar wajib ditonton oleh seluruh anggota keluarga. 







BACHELORETTE
(Kirsten Dunst, Isla Fiscer, Lizzy Kaplan, Rebel Wilson)




Tuhan menciptakan pria dan wanita berbeda satu sama lain. Pria umumnya memiliki karatkeristik yang kuat dan keras sedangkan wanita umumnya lemah lembut. Makanya sering kali orang mengatakan “Dia tuh cowok banget ya” atau “Dia tuh cewek banget deh”. Nah kebayang ga kalau wanita berperilaku seperti pria?


Mari kita berkenalan dengan 4 wanita bernama Regan (Kirsten Dunst), Katie (Isla Fisher), Gena (Lizzy Kaplan) dan Becky (Rebel Wilson). Keempatnya telah lama bersahabat dan kini mereka reunian dalam rangka merayakan pesta pernikahan Becky. Mereka sangat senang karena akhirnya bisa kembali berkumpul seperti dulu dan ketiga teman Becky mulai merencanakan pesta lajang bagi Becky.


Namun ternyata kegembiraan yang mereka tunjukkan juga disisipkan dengan berbagai emosi lainnya. Misalnya saja Regan yang iri dengan Becky yang notabene tubuhnya lebih tambun diantara teman-temannya karena Regan selalu mengira dirinya lah yang akan menikah duluan. Namun ternyata temannya yang ia kira akan sulit mendapatkan jodoh karena tubuh gemuknya akan segera menikahi seorang laki-laki tampan dan kaya.


Kekacauan pun mulai terjadi ketika ternyata Becky tidak setuju dengan acara pesta lajang yang dipersiapkan oleh ketiga temannya pada malam sebelum hari pernikahannya berlangsung. Ia lebih memilih acara yang tenang dengan berkumpul bersama keluarga dan teman dekat. Oleh karena itu, teman-temannya yang merasa acara Becky membosankan pun memutuskan untuk melanjutkan pesta ala mereka sendiri. Ketika mereka tengah berpesta layaknya pria berpesta, secara tidak sengaja baju pengantin Becky robek dan setelah itu berbagai kejadian konyol dan buruk yang berpotensi merusak acara pernikahan sacral Becky terus menerus menimpa mereka. DIsinilah kemudian karakter asli mereka dan masalah yang mereka pendam mulai terkuak satu persatu dan mulai menyebabkan perpecahan diantara mereka.



Lalu apakah yang akan mereka lakukan? Mampukah mereka mengatasi pertengkaran dan masalah mereka? Dan yang paling penting mampukah mereka menyelamatkan hari pernikahan Becky yang telah mereka rusak dalam waktu kurang dari 24 jam?



Bagi kamu penggemar Mean Girls (2004) dan Hangover (2009), kamu wajib nonton Bachelorette yang merupakan perpaduan antara film Meal Girls dan Hangover versi wanita. Buruan mampir ke gerai VE sebelum keduluan yang lain!!







OMG: Oh My God !


Sebuah film komedi yang dinobatkan sebagai film Bollywood paling laris sepanjang tahun 2012, OMG: Oh My God! menawarkan sebuah cerita yang dijamin akan menghibur serta menyentuh sisi emosional penonton, terutama dalam hal hubungannya dengan Tuhan. Dengan budget sebesar ±US$ 3 juta untuk pembuatan film ini, boleh dikatakan film ini laris manis dan dalam waktu 3 minggu saja berhasil meraih pendapatan sebesar US$ 14,6 juta atau hampir 3x lipat biaya pembuatan film dari hasil penjualan tiket di India.

Kanji Lalji Mehta (Paresh Rawal) adalah seorang Hindu-ateis (orang yang tumbuh dilingkungan agama Hindu, namun tidak percaya kepada dewa-dewa agama Hindu) kelas menengah yang tinggal di Mumbai. Ia juga memiliki sebuah toko barang antik Mumbai. Suatu hari, toko miliknya hancur akibat gempa bumi kecil yang melanda daerahnya. Namun anehnya, hanya tokonya lah yang hancur lebur, sementara para tetangganya tidak mengalami kerusakan apa-apa.

Ia pun kemudian memanggil perusahaan asuransi nya untuk memberikan pertanggungan terhadap musibah yang ia alami, namun malang nasib Kanji, ternyata pihak asuransi tidak bisa memberikan ganti rugi terhadap musibah yang disebabkan oleh “Pekerjaan Tuhan”.

Merasa dibohongi, ia pun mengajukan gugatan kepada Tuhan atas musibah dan kerugian yang dialaminya. Namun tidak ada satupun pengacara yang mau membantunya dan bahkan banyak orang menganggapnya gila karena ingin menyeret Tuhan ke persidangan.

Hingga suatu saat ia bertemu dengan seorang pengacara miskin beragama Muslim bernama Hanif Qureshi (Om Puri) yang menyatakan akan membantu Kanji membawa kasusnya ke persidangan. Dengan demikian dipanggilah para Pendeta Hindu sebagai perwakilan Tuhan di bumi. Walaupun pengacara dari pihak lawannya memohon kepada hakim untuk menghentikan kasus ini karena mereka anggap tidak waras, namun hakim tetap melanjutkan kasus karena Kanji berhasil membuktikan bahwa memang para pendeta tersebut selalu menyebut dirinya wakil Tuhan di bumi dan mereka juga mengatakan kepada umat bahwa Tuhan berbicara melalui mereka.

Namun memang rupanya Kanji sedang bernasib sial, ada saja kesialan yang terus menerus menimpa dirinya ketika kasus melawan Tuhan tersebut sedang dalam proses. Mulai dari kehilangan rumahnya yang disita oleh bank dan ditinggal oleh istri tercintanya. Mujur nasibnya, ia bertemu Krishna (Akshay Kumar), orang yang membeli rumahnya dari pihak bank dan memperbolehkan Kanji tinggal dirumah tersebut bersamanya. Krishna adalah seorang pemuda yang gagah dan berani yang selalu membawa gantungan kunci kemana-mana.



Setelah kemujurannya bertemu dengan Krishna, berbagai keanehan pun mulai terjadi. Dan atas nasihat yang diberikan oleh Krishna, Kanji yang tadinya tidak percaya pada Tuhan pun mulai membaca berbagai kitab suci seperti Bhagavad Gita, Al’Quran serta Alkitab sebagai usahanya untuk memenangkan persidangan.
Kira-kira apakah yang akan menimpa nasib Kanji? Akankah seorang manusia biasa berhasil melawan Tuhan? Atau dalam hal ini melawan orang-orang yang mengaku sebagai wakil dan juru bicara Tuhan di bumi? Atau justru Kanji lah yang akan disadarkan dan mendapat bantuan yang asalnya tak lain adalah dari Tuhan?

OMG: Oh My God! ini memang merupakan sebuah film yang unik, lantaran film ini berhasil memberikan hiburan komedi sekaligus sebagai pembelajaran dan pengingat kepada para penonton mengenai hubungan manusia dengan Tuhan beserta cobaan-cobaan yang diberikan Tuhan kepada manusia. Film ini juga sebagai pengingat bahwa Tuhan tidak dapat ditemukan dalam wujud manusia, patung, benda atau apapun juga, tetapi Tuhan ada dan tinggal di dalam hati dan jiwa orang yang percaya.





THE DARK KNIGHT RISES



Tahun 2012 merupakan tahun yang penuh dengan film-film action franchise yang hebat. Sebut saja Hunger Games, Marvel’s The Avengers, The Dark Knight Rises, The Amazing Spiderman dan Man In Black III. Masing-masing film tersebut memiliki ciri khas dan kelebihannya masing-masing. Namun menurut VEI, film action franchise terbaik di tahun 2012 ini jatuh kepada The Dark Knight Rises karya Christopher Nolan yang merupakan bagian ketiga atau penutup dari Trilogy Batman.

Hadir dengan nuansa paling kelam, paling kompleks, paling ambisius namun juga paling spektakuler, TDKR berhasil menjadi sebuah penutup yang luar biasa bagi Batman Trilogy tersebut.  TDKR mengisahkan cerita 8 tahun setelah kejadian di film The Dark Knight yang terakhir, dimana Joker telah berhasil ditangkap namun Batman dijadikan tersangka pembunuh Harvey Dent. Bruce Wayne (Christian Bale) pun kemudian mengasingkan diri dari kehidupan dunia luar. Batman tidak pernah lagi beraksi namun memang selama masa itu rakyat kota Gotham memiliki kehidupan yang sangat aman dan nyaman. Bujukan pelayan keluarga Wayne, Alfred Pennyworth (Michael Caine) untuk hidup layaknya orang normal pun tidak mempan.


Hingga suatu saat seorang wanita berhasil membobol lemari besi milik keluarga Wayne dan mencuri sebuah kalung permata. Wayne yang memergoki wanita tersebut kemudian melacak dan mengetahui bahwa wanita tersebut bernama Selina Kyle (Anna Hathaway) dan pencariannya tersebut membawa Wayne kepada Bane, seorang pemimpin teroris sadis yang berencana akan merebut kekuasaan di Gotham City. Setelah berbagai konflik pribadi yang dialaminya, akhirnya Batman pun memutuskan untuk kembali beraksi demi kelangsungan kota Gotham City, kota yang telah dibangun oleh ayahnya.


Film TDKR merupakan film yang sangat berbeda dari kebanyakan franchise film superhero lainnya. Bandingkan saja dengan kompetitornya di tahun 2012 ini, yaitu Marvel’s The Avengers. Memang benar The Avengers sangat mampu menghadirkan sebuah film dengan cerita full action, dengan teknologi yang luar biasa dan memberikan kesegaran tersendiri bagi para penonton. Namun terus terang saja, segi penceritaan The Avengers sangat sangat simple apabila dibandingkan dengan TDKR. Tanpa banyak berpikir pun penonton tahu garis besar film The Avengers dari awal sampai akhir. Namun tidak demikian dengan TDKR. Nolan mengajak penonton ikut merasakan setiap emosi dan kesakitan yang dirasakan oleg Wayne. Nolan mengajak penonton menggunakan logika mereka dan bukan hanya sekedar mengagumi efek CGI atau kehebatan seorang superhero. Dan yang lebih hebat lagi, Nolan berhasil menyampaikan pesan yang ingin disampaikan melalui tokoh Batman. Hal-hal inilah yang membuat TDKR menang dibandingkan dengan The Avengers menurut VEI.


Kalau mau dibandingkan, Batman mirip dengan Iron Man. Keduanya adalah eligible bachelor, keduanya kaya raya, keduanya yatim piatu, keduanya memiliki berbagai senjata berteknologi tinggi. Namun Nolan mampu menghadirkan sosok Bruce Wayne sebagai manusia biasa dengan segala kekurangan dan konflik personalnya yang kebetulan saja memiliki tanggung jawab lebih sebagai Batman dibandingkan manusia lainnya. Dan Nolan juga berhasil menghadirkan sebuah film superhero yang “lebih” dari pada kebanyakan film superhero lainnya.



Didukung dengan jajaran pemain yang solid seperti Christian Bale, Anna Hathaway, Tom Hardy, Joseph-Gordon Levitt, Liam Neeson, Marion Cotillard, Michael Cane, Morgan Freeman, CilianMurphy, Gary Oldman dan Juno Temple menjadikan TDKR sebagai salah satu film yang wajib ditonton di tahun 2012. Ditambah lagi dengan tata musik arahan Zimmer yang membuat setiap adegan di TDKR terasa begitu ‘wah’.
So, tunggu apa lagi... Baik bagi kamu yang belum nonton maupun sudah nonton, buruan mampir ke VEI dan sewa TDKR !! Percaya deh, ga cukup nonton TDKR Cuma sekali !




STEP UP 4: REVOLUTION



Pasti kenal dengan franchise Step Up dong, film yang berkisah tentang tarian-tarian berbagai kelompok dengan berbagai latar belakang yang berbeda? Apalagi bagi penggemar dance-dance keren, pastinya ngikutin film Step Up dari yang pertama sampai yang ke-3 kan. Dan tentunya kebanyakan dari kita setuju bahwa sebelum Step Up 4 di release, film Step Up 3 adalah film terbaik dari seluruh film-film Step Up. Mulai dari jalan cerita, koreografi tariannya, hingga teknologi 3D yang benar-benar terasa sangat maksimal. Jujur saja, VEI sampai nonton Step Up 3 di bioskop 2x. Yang pertama mau ngerasain 3D nya dan benar-benar terbukti amazing, sedangkan yang ke 2 mau ngetes apakah VEI masih menikmati film tersebut tanpa embel-embel teknologi 3D. Dan setelah keluar dari bioskop yang kedua kalinya, VEI memutuskan bahwa Step Up 3 memang film Step Up paling keren, baik dengan atau tanpa teknologi 3D. Saking kerennya, VEI sampai berpikir rasanya akan sangat sulit bagi film-film bertemakan dance lainnya untuk mengalahkan film Step Up 3 tersebut. Bahkan VEI mengira Step Up 3 adalah film terakhir Step Up karena film tersebut menyuguhkan sesuatu yang sangat spektakuler yang bisa diartikan sebagai suatu grand finale.

Hingga akhirnya pada pertengahan bulan Agustus 2012 yang lalu Step Up 4 di release di bioskop tanah air. Waktu itu sempet bingung juga, pilihannya mau nonton The Expendables 2 atau Step Up 4. Terus terang, after experiencing an amazing dance movie with Step Up 3, VEI agak skeptis dengan Step Up 4 yang terdengar menjemukan dan membosankan di mata dan telinga VEI. Namun karena dorongan dari teman yang lebih prefer nonton Step Up 4, akhirnya VEI ngalah dan ikut rombongan nonton Step Up 4.

Tak disangka tak diduga, ternyata VEI salah total! Setelah menonton film tersebut, menurut VEI, Step Up 4 adalah film terbaik dari seluruh film Step Up. Ya, VEI akui penampilannya tidak seheboh, semewah dan se-spektakuler Step Up 3. Namun dari segi cerita, message yang ingin disampaikan, hingga koreografi tarian, Step Up 4 benar-benar mampu menyajikan sesuatu yang segar, sesuatu yang baru.

Secara keseluruhan sebenarnya cerita Step Up mirip-mirip dengan cerita drama romantis lainnya. Seorang pria bertubuh atletis dan berwajah tampan bernama Sean bertemu dengan seorang wanita seksi nan cantik bernama Emily, namun mereka berasal dari 2 dunia yang berbeda. Ryan berasal dari lingkungan menengah bawah namun dengan rasa kekeluargaan dan solidaritas yang sangat kuat, sedangkan Emily berasal dari keluarga pengusaha kaya raya namun tidak memiliki cinta kasih dan kehangatan sebuah keluarga. Kecintaan mereka berdua dengan dunia tarilah yang membuat mereka saling jatuh cinta. Namun tentu saja, ada masalah yang datang menghambat kisah kasih mereka. Selain hubungan yang ditentang oleh sang ayah dan larangan sang ayah terhadap Emily untuk terus menggeluti dunia tari, sang ayah pun berencana akan meluluh lantahkan area tempat Sean tumbuh dewasa dan menjadikannya pusat bisnis.

Emily yang merasa berasalah atas tindakan ayahnya tersebut mencetuskan ide untuk menari bukan hanya demi memenangkan kompetisi YouTube yang mereka ikuti, namun juga untuk menyebarluaskan “pesan” agar para pengusaha lebih memperhatikan lingkungan rakyat kecil dan tidak hanya memikirkan keuntungan besar terus menerus. Mereka ingin didengar melalui tarian-tarian mereka. Tarian inipun tidak seperti tarian-tarian di film-film Step Up lainnya. Bahasa tubuh serta pesan yang mereka sampaikan tersalur semua melalui tarian tersebut. Disinilah sang sutradara berhasil dengan sangat baik memikat emosi penonton.

Overall, film Step Up 4 adalah film Step Up yang paling berhasil menyentuh sisi emosi penonton melalui tarian. Jalan cerita yang awalnya terkesan standard perlahan-lahan berubah menjadi cerita yang kompleks dan penuh dengan pesan. Tarian yang awalnya tergolong standar dibandingkan tarian di awal film Step Up 3 pun perlahan-lahan berubah menjadi tarian yang baru dan segar. Walaupun tidak se-spektakuler Step Up 3 dari segi eksekusinya, namun Step Up 4 mampu mengalahkan Step Up 3D dari segi cerita yang lebih dalam, pesan yang menginspirasi dan juga tarian yang lebih memiliki emosi.

So.. buat kamu yang belum sempat nonton Step Up 4 di bioskop atau kepingin nonton lagi, buruan mampir ke gerai VEI terdekat dan sewa filmnya. J





THE FLOWERS OF WAR





Manusia telah menorehkan banyak cerita di muka bumi ini dengan darah manusia yang tidak terhitung jumlahnya. Peperangan tidak pernah membawa kebaikan bagi siapapun juga. Lihat saja apa yang terjadi dengan orang-orang Yahudi pada saat pemerintahan Hitler di Jerman. Atau yang terjadi dengan rakyat Cina di Nanking pada tahun 1937. Dan tidak sedikit juga cerita mengenai sejarah peperangan yang diangkat menjadi film.


Kali ini sutradara Yimou Zhang mengangkat cerita tentang pembantaian dan pemerkosaan massal oleh tentara Jepang terhadap rakyat Cina di Nanking yang merupakan Ibukota dari Republik Cina pada tahun 1937. Kali ini cerita perang diambil dari sudut pandang  seorang siswi sekolah Katolik bernama Shu (Zhang XinYi) yang terjebak ditengah serbuan tentara Jepang ke Nanking. Ia pun bersama teman temannya mencari perlindungan di gereja Winchester Cathedral bersama sekelompok wanita penghibur dari Qin Hai River yang dikenal sebagai wanita penghibur kelas atas dan seorang penata rias mayat berkebangsaan Amerika John Miller (Christian Bale).



Mengapa diberi judul The Flowers of War? Karena berbeda dengan cerita perang pada umumnya yang menceritakan tentang kegigihan para tentara dalam membela negaranya, kali ini sang sutradara berusaha menceritakan bagaimana siswi sekolah yang dianggap lemah dan wanita penghibur yang seringkali dianggap sebagai sampah masyarakat justru menjadi pahlawan ditengah-tengah kehancuran negaranya. Apalagi ketika ternyata Gereja tidak mampu memberikan mereka perlindungan apa-apa, maka mereka pun harus bersatu dan berjuang menyelamatkan diri dan juga negara mereka.



The Flowers of War mampu menyentuh sisi emosional penonton tanpa harus terlalu banyak memberikan efek latar belakang lagu. Sutradara Yimou Zhang mampu mengangkat kengerian yang terjadi selama perang dengan alami dan penderitaan serta pengorbanan para tokoh dapat terlihat dengan sangat jelas.  Hal ini tentu saja didukung dengan penampilan yang solid dari jajaran department akting. Performance Chirstian Bale disini sekali lagi perlu diacungi jempol, seperti ketika ia memerankan tokoh Bruce Wayne.



Sedikit peringatan bagi yang berencana menyewa dan menonton film ini, kalau anda orang yang mudah menitikan air mata, siapkan tissue didekat anda sebelum anda menonton film ini.. J



BABY AND ME



Ngefans berat sama segala sesuatu yang berbau Korea? Memang Korea Selatan lagi membooming dan merajai berbagai aspek kehidupan manusia di seluruh jagad raya ini.

Mulai dari industri otomotifnya seperti Hyundai, perusahaan elektronik dan komunikasinya spt Samsung, ramen instantnya yang sekarang merajalela di berbagai supermarket tanah air, hingga di dunia hiburan ada SNSD, serial drama yang sejibun banyaknya, Psy dan Gangnam Stylenya dan maaaaaasih banyak lagi.

Nah karena buanyakkkk sekali Movie Lovers yang request untuk film Korea, di bulan November ini VEI menghadirkan film Korea “Baby and Me” yang dijamin 100% akan menghibur para Korean lovers.

Film Baby and Me ini di perankan oleh si ganteng Jang Geun Suk, baby Masoon Mun dan Kim Byeol dan bercerita mengenai kehidupan Han Joon Soo (Geun Suk) yang hidupnya harus berubah 180 derajat setelah tiba-tiba ia menemukan seorang bayi yang katanya adalah anaknya.

Dikisahkan bahwa Joon Soo adalah seorang siswa SMU yang luar biasa nakalnya. Ia senang sekali berbuat onar dan sering bolak balik dipanggil oleh Kepala Sekolah karena masalah-masalah yang ia timbulkan. Disamping itu, ia juga digandrungi oleh seorang gadis yang aneh bernama Kim Byeol yang tiba-tiba saja mengakui bahwa ia jatuh cinta pada Joon Soo, padahal mereka sama sekali belum pernah kenal sebelumnya, ketika Kim Byeol yang hanya mengenakan piyama sedang nongkrong didepan sekolah Joon Soo dan melihat Joon Soo untuk pertama kalinya.

Ternyata Kim Byeol adalah seorang siswi sekolah ternama yang sangat sangat sangat pintar hingga ia memutuskan untuk berhenti sekolah karena merasa teman-teman dan gurunya tidak ada yang sanggup megimbangi kepintarannya. Namun setelah bertemu Joon Soo didepan sekolah, tiba-tiba saja Kim Byeol memutuskan untuk kembali bersekolah di sekolah Joon Soo.

Suatu ketika, Kepala Sekolah lagi-lagi memanggil orang tua Joon Soo karena kenakalan Joon Soo. Malu dengan KepSeknya, orang tua Joon Soo pun memutuskan pergi keluar kota supaya tidak perlu bertemu dengan KepSeknya lagi. Joon Soo pun ditinggal sendirian dirumahnya dengan dibekali sejumlah uang.

Bukannya berusaha untuk introspeksi diri, Joon Soo malah girang ditinggal orang tua nya dan memutuskan akan mengadakan pesta dirumahnya dengan teman-temannya. Dan pergilah ia ke supermarket untuk membeli perlengkapan pesta.

Nah, di supermarket inilah kemudian kehidupan Joon Soo berubah setelah ia menemukan seorang bayi yang ditinggal di kereta belanjanya dengan secarik kertas yang mengatakan bahwa bayi yang bernama Han Woo Ram itu adalah anak dari Han Joon Soo.



Bukan kehidupan bebas penuh pesta yang ia dapatkan setelah orang tuanya pergi, justru Joon Soo kini harus bersekolah, mengurus bayi mulai dari mengganti popok sampai memberi ASI dan bahkan ia harus mulai mencari pekerjaan sambilan untuk membiayai hidupnya dan baby Woo Ram karena uang yang ditinggalkan oleh orang tuanya sudah menipis.


Joon Soo pun berusaha menghubungi semua mantan pacarnya untuk menanyakan apa salah satu dari mereka adalah Ibu dari baby Woo Ram. Alih-alih mendapat jawaban, sering kali Joon Soo hanya mendapat tamparan dari mantan-mantan kekasihnya :D

Nah sekian aja spoiler film Baby and Me dari VE. Kalau diceritain semua ga seru lagi dong… Penasaran dengan kelanjutan kisah Baby Woo Ram dan Joon Soo? Apakah Joon Soo sanggup berubah dari biang onar menjadi seorang ayah yang bertanggung jawab? Lalu sebenarnya siapakah Ibu dari baby Woo Ram?  Dan sebenarnya ada kisah apa diantara Joon Soo dengan Kim Byeol?
Buruan meluncur ke gerai VE terdekat dan sewa filmnya J






THE CABIN IN THE WOODS


Film ber-genre horror yang satu ini disebut-sebut sebagai panutan film horror masa kini. Cabin In The Woods dianggap berhasil mengembalikan semangat film horror original yang dulu pernah dibawakan ke hadiran para penggemar horror flick oleh Scream, lebih dari 1 dekade yang lalu. Bahkan film ini dinyatakan sebagai The Best Horror Movie in a Decade oleh Forbes 


Menurut berbagai kritikus film, selama beberapa tahun terakhir ini tidak ada film horror yang benar-benar mengusung tema film horror yang original seperti  dulu. Kebanyakan dari film horror yang beredar sekarang ini adalah imitasi dari cerita-cerita horror yang sudah pernah ada. Memang kalau disimak, kebanyakan film horror yang beredar belakangan ini lebih mengutamakan simpati penonton terhadap tokoh jahatnya bukan terhadap para korban atau bercerita tentang korban yang disiksa habis-habisan dan meliputi pembunuhan sadis, mutilasi dan sejenisnya. Lihat saja contoh film The Ring, dimana emosi penonton diarahkan kepada rasa simpati terhadap Sadako yang sewaktu hidupnya tersiksa sehingga ia menjadi roh jahat setelah mati, atau film Woman in Black yang dipisahkan secara paksa dari anaknya sehingga ia menyebabkan kematian anak-anak setelah ia meninggal. Film-film tersebut seakan membuat kita “mengerti” kenapa para setan tersebut memakan korban dan justru merasa kasihan dengan para roh jahat tersebut, bukannya merasa simpati dan empati terhadap para korban. Atau film horror yang melibatkan pembunuhan sadis dan mutilasi seperti Saw atau A Nightmare on Elm Street.




Namun akhirnya Cabin In The Woods berhasil menyelamatkan keterpurukan film horror Hollywood dengan ceritanya yang original dan dengan sedikit sisipan komedi didalamnya. Film ini berhasil menggabungkan tema film horror klasik dan modern. Film ini adalah film horror yang bercerita tentang horror! Kalau di kebanyakan film horror, penonton sering kali “gemas” melihat tingkah korban yang malah seperti sengaja menyerahkan diri (contohnya: bukannya menelepon polisi atau mencari bantuan mereka malah sengaja turun tangga ke basement yang gelap dimana mereka sadar ada bahaya yang menanti mereka dibawah sana), justru di film Cabin in the Woods ini para korban menyadari akan adanya bahaya dan mereka menggunakan otak mereka untuk melarikan diri dari bahaya. Bayangkan saja, film ini berhasil mendapatkan rating 7.3 di IMDb dan 91% Tomatometer di RottenTomatoes.



Ada 3 unsur penting dalam Cabin in the Woods yang menjadikan film ini sebagai film horror original dan menjadi the best horror film sepanjang 1 dekade:

1. Ending film yang sudah bisa ditebak
Film ini diawali seperti layaknya film horror pada umumnya. 5 orang remaja berangkat ke sebuah rumah kecil di daerah yang masih rindang dengan hutan dan jauh dari keramaian untuk berpesta sepanjang akhir minggu. Pada titik ini, tentunya para penggemar horror sudah bisa menerka-nerka bahwa mereka akan bertemu dengan sesuatu yang mengerikan (bisa berupa pembunuh psikopat yang sadis atau setan atau pelaku-pelaku horror lainnya), sehingga umumnya kita sudah tahu kurang lebih film ini akan berakhir seperti apa.



2. Eitsss, tunggu dulu, koq jadi seperti ini filmnya?
Ternyata ditengah-tengah jalannya film, para penonton diberikan sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang tidak disangka-sangka oleh para horror fans. Umumnya pada tahap ini, kebanyakan orang akan garuk-garuk kepala dan bertanya-tanya “koq filmnya jadi seperti ini?” Yap, Cabin in the Woods memiliki beberapa twist yang aneh dan melenceng dari cerita horror yang biasa bisa ditebak. Bahkan semakin lama, twist-twist tersebut semakin aneh. Disinilah titik paling penting. Sebagian orang yang tidak bisa mengikuti twist-twist tersebut akan merasa film ini aneh dan jelek karena film ini berbeda dari film-film horror yang mereka tahu pada umumnya. Tapi tunggu dulu….


3. Penghabisan yang spektakular.
Dalam 20 menit terakhir dari film ini akhirnya para penonton disuguhkan dengan penjelasan atas berbagai twist yang terjadi sepanjang film. Bukan hanya itu, selama 20 menit terakhir itu pula berbagai adegan yang bisa memuaskan penggemar horror flick dihadirkan. Mungkin 20 menit terakhir dalam film Cabin in the Woods merupakan waktu yang paling menghebohkan dunia perfilman bergenre horror dan mungkin 20 menit itulah yang membuat Cabin In The Woods berhasil meraih kesuksesan yang luar biasa.



So, penggemar horror seperti apakah kamu? Apakah kamu salah satu orang yang garuk-garuk kepala setelah melihat berbagai twist aneh dan beranggapan film ini jelek. Atau kamu salah seorang yang bertahan hingga titik darah penghabisan dan akhirnya tersenyum lebar setelah menonton menit-menit terakhir dari film ini?



VEI memang sengaja tidak mau memberikan banyak bocoran spoiler disini, karena para pecinta horror berhak menikmati langsung film ini tanpa mengetahui banyak bocoran tentang ceritanya.

Nah, bagi kamu yang belum sempat nonton film ini di bioskop, kamu bisa sewa di VE dan buktikan sendiri di rumah, apakah kamu akan berhenti di point ke 2 atau kamu akan tersenyum lebar diakhir cerita? Atau buat kamu yang sudah nonton di bioskop dan masih garuk-garuk kepala karena masih heran dengan twist yang ada di film tersebut, kamu juga bisa sewa lagi di VE dan menonton ulang dirumah.

Makin penasaran kan? Buruan sewa filmnya di gerai VE terdekat! J

FORCE

Pecinta film Bollywood, kali ini VEI menghadirkan film action Bollywood yang pasti akan memuaskan para penggemar film India.



Force adalah film produksi tahun 2011 yang diperankan oleh John Abraham dan Genelia D'Souza yang merupakan remake dari film Tamil yang diproduksi tahun 2003 dengan judul Kaakha Kaakha yang kabarnya sangat legendaris ketika film berbahasa Tamil tersebut di release pada tahun 2003.

Film ini bercerita tentang Asisten Komisaris Kepolsian Yashwardhan (John Abraham) memimpin 4 orang pasukan pemberani dari Departemen Narkotika. Ia dan timnya telah bersumpah kepada Negara bahwa mereka akan membasmi tuntas gembong dan peredaran narkoba di India.

Pasukan khusus pembasmi narkoba pimpinan Yaswardhan ini benar-benar sangat kuat dan para gembong narkoba pun takut menghadapi mereka, karena bukan hanya hebat, Yaswhardhan ini memiliki satu kelebihan, yaitu tidak memiliki kelemahan apapun juga. Ia tidak pernah bermain berdasarkan aturan, namun ia sangat menjunjung tinggi keadilan. Benar-benar kombinasi yang mematikan bagi seorang asisten komisaris polisi. Menurutnya, gembong narkoba sebaiknya diberikan peluru, bukan borgol. Seolah tiada ampun, satu persatu gembong narkoba ia basmi. 

Film ini semakin seru ketika ditengah-tengah pertempurannya membasi gembong narkoba, ia bertemu dengan salah satu gembong terkuat di India Vishnu (Vidyut Jammal), yang menginginkan pembalasan dendam terhadap Yashwardhan dan timnya melebihi apapun juga, karena telah menghancurkan bisnis narkobanya.  Namun sayang, Yashwardhan yang seoalah tidak memiliki kelemahan tidak bisa dilawan.

Hingga suatu saat Yashwardhan bertemu dengan Maya (Genelia D’Souza) dan ia pun mulai jatuh cinta. Awalnya ia enggan berkomitmen karena ia tahu ia memilki kehidupan yang keras dengan karirnya sekarang ini. Namun akhirnya ia menyerah dengan kekuatan cinta. Dan benar saja, perlahan-lahan Maya meminta Yash untuk memilih antara hidup tenang dengannya atau kembali ke kehidupannya yang brutal sebagai pembasmi gembong narkoba dan berpisah dengan Maya.


Perlahan-lahan ketangguhan Yash pun mulai melumer dengan kehadiran Maya. Ia tidak lagi sebrutal sebelum ia bertemu Maya. Cinta telah melembutkan sisi keras Yash. Namun sayang hal ini diketahui oleh Vishnu. Setelah tahu bahwa kelemahan Yash adalah cinta, Vishnu pun mulai bergerak untuk membalas dendam terhadap Yash dan pasukannya.  Apakah yang akan dilakukan oleh Vishnu untuk membalaskan dendamnya? Akankah ia berhasil? Dan siapakah yang akhirnya dipilih oleh Yash? Maya atau karirnya sebagai pembasmi gembong narkoba?

Pada saat perilisannya, film tersebut mendapat 4 bintang dari 5 oleh DNA India yang menyebutkan “Force is a high voltage action”, sedangkan The Times of India memberi film ini 3,5 bintang dari 5 bintang dan merekomendasikan film ini kepada para pecinta film Gods of War.

Makin penasaran kan??? Makanya buruan ke VEI dan sewa filmnya.. :D





DETACHMENT

-->
 

“Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”, mungkin itu memang ungkapan yang paling tepat untuk mendeskripsikan seorang guru yang ideal. Pekerjaan seorang guru tidaklah mudah. Mereka tidak hanya bertanggung jawab untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada anak didik mereka, namun mereka juga harus bisa menempatkan diri sebagai pengasuh, teman dan panutan bagi murid-murid mereka. Dan itu benar-benar bukan pekerjaan yang mudah. Seorang guru yang harus menjadi figur orang tua + pengajar di sebuah kelas yang berisi 20-30 orang anak dengan sifat, tingkah laku dan latar belakang yang berbeda-beda membuat pekerjaan tersebut lebih sulit lagi.

Apalagi para guru yang harus mengajar usia pra remaja dan remaja yang umumnya sedang asik-asiknya mencari jati diri dan menganggap sekolah dan guru adalah komponen yang menyebalkan sehingga mereka lebih banyak merendahkan keberadaan para guru. Hal ini seringkali menyebabkan para guru kehilangan akal sehatnya, kehilangan idealismenya dan kehilangan “passion” sebagai seorang guru yang akhirnya menyebabkan semakin bobroknya kualitas pendidikan.

Hubungan antara para guru dan murid inilah yang disorot oleh fim Detachment. Namun tidak seperti kebanyakan film-film tentang dunia pendidikan lainnya seperti Dangerour Minds, Dead Poet Society ataupun The Class dimana sang guru berusaha menuntun para murid ke jalan yang benar serta berinteraksi dengan para murid layaknya mereka adalah teman dan terciptanya hubungan baik antara guru dengan murid, Detachment ini murni menceritakan hubungan para guru dan murid yang sama sekali tidak bisa bersatu.

Film Detachment mampu memberikan emosi yang mendalam kepada penontonnya mengenai kenyataan pahit yang saat ini banyak terjadi di sekolah . Dibintangi oleh Adrian Brody yang namanya melejit ketika ia membintangi film The Pianist (2002). Disini Brody berperan sebagai Henry Barthes, seorang guru bahasa Inggris pengganti yang baru saja bergabung dengan sekolah yang bermasalah. Karena ia seorang guru pengganti, Henry tidak pernah mengajar di satu sekolah yang sama untuk periode yang cukup lama, sehingga ia tidak pernah mendapat kesempatan untuk membangun hubungan dengan para muridnya atau memiliki keterikatan dengan sekolah yang ia ajar.

Kini saat ia harus mengajar di sekolah baru yang bermasalah, ia menetapkan satu peraturan yang mampu menarik perhatian orang-orang di sekitarnya, khususnya rekan sesama guru, Ms. Madison (Christina Hendricks) dan seorang muridnya, Meredith (Betty Kaye) yang baru saja mendapatkan menstruasi pertamanya.   Hidupnya bertambah rumit ketika seorang pelacur jalanan dibawah umur dan bermasalah bernama Erica (Sami Gayle) datang dalam hidupnya dan akhirnya tinggal di rumahnya.
Namun berkat ketiga orang wanita inilah emosinya tergugah. Ketiga wanita ini memiliki pergumuluan batin yang sama dengan dirinya.

Film ini adalah murni film drama dan mungkin salah satu drama paling kelam yang pernah di produksi Hollywood. Jadi buat kamu penggemar drama, film ini cocok sekali untuk kamu. Tapi buat kamu yang kurang suka dengan drama, mungkin tidak ada salahnya kamu menonton film ini, karena penceritaannya yang begitu mendalam mengenai hubungan antara guru dengan murid, siapa tahu kita bisa mengambil contoh yang baik dari film ini. Dan walaupun bertemakan tentang kegagalan sekolah dalam mendidik anak, film ini lebih bercerita tentang kekurangan kita sebagai manusia yang memiliki dampak bagi orang lain.

Dibintangi oleh jajaran bintang papan atas seperti Adrian Brody, Marcia Gay Harden, Lucy Liu, Christina Hendricks, James Caan hingga Sami Gayle dan Betty Kaye , film ini benar-benar  wajib tonton, apalagi buat kamu yang berprofesi sebagai guru atau kamu yang peduli dengan kenyataan pahit yang banyak terjadi di sekolah-sekolah saat ini.




DARK SHADOWS


Movie Lovers masih ingat dengan ucapan Ricky Gervais di acara penghargaan Golden Globe ke 69 beberapa waktu lalu? “Johnny Depp is the man who would literally wear anything Tim Burton tells him to”, ujar Gervais saat itu sambil bercanda. Well, sepertinya ungkapan Gervais saat itu memang benar adanya. Dimulai dengan peran Depp sebagai Edward dalam film Edward Scissorhands  karya Tim Burton di tahun 1990, hingga peran Depp sebagai karakter Mad Hatter dalam film Alice in the Wonderland pada tahun 2010 yang lalu, penampilan Depp dalam memerankan berbagai karakter aneh dalam setiap film Burton jelas luar biasa memukau.


 penampilan nyentrik Depp & Bonham Carter


Kini Johnny Depp siap memukau penonton kembali bersama dengan Tim Burton dalam film terbarunya Dark Shadows. Seperti biasa, setiap film Burton selalu penuh dengan campuran unik antara komedi, drama dan unsur seni yang berbeda dengan film-film drama komedi karya orang lain, dalam film Dark Shadows ini pun Burton masih menyuguhkan hal yang sama. Ditambah dengan tata teknis yang selalu luar biasa dan memukau serta jajaran pemeran papan atas menjadikan film Dark Shadows ini menarik untuk ditonton.
Cerita dalam film Dark Shadows ini diawali dengan kisah pasangan Joshua (Ivan Kaye) dan Naomi Collins (Susanna Cappellaro) yang hijrah dari Liverpool di Inggris ke Amerika Utara untuk memulai usaha mereka di tahun 1760. Usaha keluarga Collins di Amerika berjalan dengan sukses dan menjadikan mereka sebagai salah satu keluarga terpandang didaerahnya. Namun sayang sekali mereka harus kehilangan semua kesuksesan mereka tatkala putra mereka, Barnabas (Johnny Depp) mematahkan hati pelayan mereka, Angelique Bouchard (Eva Green). Tak disangka, Angelique adalah seorang penyihir dan ia terus menerus member kutukan kepada keluarga Collings. Kesialan demi kesialan datang menimpa keluarga Collins hingga yang paling parah yaitu ia mengutuk Barnabas menjadi seorang vampir dan memfitnahnya sedemikian rupa sehingga Barnabas dianggap berbahaya oleh masyarakat sekitar dan menguburnya hidup-hidup.


 
 keluarga Collins

Kemudian film dilanjutkan ke jaman yang lebih modern, yaitu di tahun 1972 ketika kuburan Barnabas terbongkar secara tidak sengaja. Barnabas yang tentu saja masih hidup pun kembali ke rumah kediaman keluarganya yang tentu saja sudah berbeda dengan rumahnya dimasa dulu. Kini rumah keluarga Collins ditempati oleh keturunan keluarga Collins. Dirumahnya ia bertemu dengan Elizabeth Collins Stoddard (Michelle Pfeiffer), kedua anak Elizabeth: Carolyn Stoddard (Chloe Grace Moretz) dan David Collins (Gulliver McGarth), kakak Elizabeth, Roger Collins (Jonny Lee Miller), psikiater yang merawat David, Dr. Julia Hoffman (Helena Bonham Carter) serta Victoria Winters, perawat David yang mirip dengan kekasih Barnabas di masa hidupnya dulu. Keadaan keluarga Collins pun benar-benar berbeda dengan 200 tahun yang lalu dimana mereka ada keluarga kaya raya yang terpandang. Kini keluarga Collins jauh dari kesan sukses. Barnabas pun bertekad untuk mengembalikan ketenaran dan kejayaan keluarganya seperti 200 tahun silam. Namun sayang, ternyata di jaman modern pun ia masih harus berhadapan dengan Angelique yang juga masih hidup dan masih menyimpan dendam dan terus meneror keluarga Collins.


Penasaran dengan kisahnya? Atau dengan penampilan Johnny Depp sebagai vampir dari tahun 1700an? Atau dengan penampilan memukau Eva Green sebagai penyihir licik dan jahat namun sangat mempesona? Atau dengan akting sederetan bintang papan atas lainnya seperti Michelle Pfeiffer dan Helena Bonham Carter? Apapun yang membuat kamu penasaran dengan film ini, VEI sangat merekomendasikan film ini. Benar-benar wajib kamu tonton dan dijamin akan menghibur kamu. So tunggu apa lagi? Buruan sewa filmnya di gerai VEI terdekat. 





SECONDS APART
 
-->
Film yang satu ini sedikit berbeda dengan kebanyakan film horror lainnya yang umumnya mengedepankan cerita tentang setan atau proyeksi astral.

Seconds apart bercerita tentang sepasang anak kembar bernama Seth dan Jonah yang memiliki kemampuan spesial yaitu telepati dan telekinetic sejak lahir. Kemampuan mereka ini menjadikan mereka “berbeda” dari teman-temannya. Mungkin sekilas kemampuan mereka terkesan keren dan membuat mereka jadi seperti super hero di komik-komik ala marvels, namun sayangnya si kembar Seth dan Jonah ini memiliki sisi gelap dan kecenderungan untuk berbuat jahat.

Mereka membuat sebuah permainan untuk teman-temannya yaitu “Russian Roulette”. Bagi anda yang tidak tahu apa taruhan untuk permainan Russian Roulette ini, perlu VEI informasikan bahwa taruhannya adalah nyawa.
Satu persatu teman-teman mereka meninggal dengan cara yang aneh dan mengerikan karena permainan mereka tersebut. Setelah beberapa korban berjatuhan di sekolah si kembar, seorang detektif pun mulai mempelajari kasus ini dan mencurigai si kembar.

Setelah melakukan berbagai research, sang detektif menemukan bahwa kemampuan si kembar ini adalah hasil dari sebuah eksperimen, namun saying ia tidak dapat menemukan bukti bahwa si kembarlah yang bertanggung jawab atas jatuhnya korban di sekolah mereka. Ketika ia mencoba menjelaskan ke atasannya, atasannya juga tidak percaya dengannya dan menganggapnya hanya berhalusinasi akibat depresi kehilangan istri tercintanya.

Sementara itu, keadaan di sekolah si kembar berubah ketika seorang murid wanita baru bernama Eve masuk ke sekolah mereka. Eve berhasil menarik perhatian si kembar dan Jonah pun jatuh cinta dengan Eve. Namun sayang, saudara kembarnya, Seth merasa cemburu dan ia tidak ingin kakaknya berpacaran dengan Eve. Seth dan Jonah pun terpisah dan bahkan mereka mulai saling menyakiti satu sama lain.

Kira-kira mampukah sang detektif membuktikan bahwa si kembar lah yang harus bertanggung jawab atas jatuhnya korban secara misterius di sekolah mereka dan apakah yang terjadi dengan cinta segitiga Jonah, Seth dan Eve? Apakah yang akan terjadi ketika Seth dan Jonah saling menyerang satu sama lain?

Film ini wajib ditonton oleh para penggemar horror. Akting kedua saudara kembar tersebut boleh dibilang seperti akting aktor kelas dunia dan cara pengambilan film ini menunjukkan kematangan sang sutradara. Dari segi penceritaan dan penyajiannya pun benar-benar luar biasa. Bagi kamu penggila horror, film ini dijamin bisa membuat kamu puas.

So tunggu apa lagi? Buruan mampir ke gerai Video Ezy terdekat dan sewa filmnya.


EXORCISMUS
 
-->
Hai penggemar film horror, di Video Ezy lagi banyak new release film horror loh, salah satunya “Exorcismus”

Sudah jelas banget dari judulnya, film ini bercerita tentang pengusiran setan. Masih ingat dengan film Exorcism of Emily Rose beberapa tahun silam. Film ini kurang lebih mirip dengan cerita Emily Rose. Namun yang unik dan berbeda dari film ini yaitu film ini bukan produksi Hollywood layaknya banyak film-film tentang pengusiran setan. Film ini adalah film produksi Negara Spanyol, sehingga penonton bisa mendapatkan suatu pengalaman yang berbeda. Teknikt-teknik serta special effect yang digunakan dalam pembuatan film ini sangat berbeda dengan yang umumnya digunakan oleh film-film horror produksi Hollywood. Makanya kalau kamu ngaku penggemar film horror, kamu wajib nonton film ini, karena selain menghibur, film ini juga menambah wawasan kamu tentang perbedaan film horror versi Hollywood dengan versi Eropa.

Film Exorcismus ini menceritakan kisah hidup seorang gadis belasan tahun bernama Emma yang mendadak sakit dan mengalami kejang-kejang tak terkontrol. Seluruh keluarganya panik dan segera membawa Emma ke dokter. Namun setelah di cek ke dokter, berdasarkan catatan medis tidak ada yang salah dengan Emma. Ia dinyatakan sehat oleh para dokter.

Masih penasaran dengan apa yang terjadi pada putrinya, sang ibu pun membawanya berobat ke psikiater untuk pengobatan alternatif dan berharap putrinya bisa sembuh dari kejang-kejangnya. Emma pun meminta bantuan temannya untuk merekam sesi konsultasinya dengan sang psikiater. Namun tak disangka sesi pengobatan tersebut berakhir tragis dengan meninggalnya sang psikiater.

Berdasarkan hasil rekaman temannya, Emma yakin dirinya dirasuki setan dan ia meminta orang tuanya untuk melakukan pengusiran setan, walaupun ibunya skeptis dengan hal ini, Dibantu oleh pamannya, Pendeta Christopher Taylor, mereka pun melakukan ritual pengusiran setan (exorcism) terhadap Emma. Kira-kira mampukah mereka mengusir setan tersebut dari tubuh Emma? Apakah yang terjadi dengan Emma?

Penasaran? Buruan mampir ke gerai VEI terdekat dan sewa filmnya :)

CINTA DI SAKU CELANA



Film yang diangkat dari kisah cerita pendek karya Fajar Nugros dengan judul Cinta di Saku Belakang Celana karya Fajar Nugros dari buku I Didn’t Lose My Heart, I Sold it On eBay! (2010) ini disutradarai oleh sang penulis cerpen dengan bantuan Ben Sihombing (Pengejar Angin, 2011) yang menulis naskah untuk versi film layar lebarnya.

Film ini bercerita tentang seorang pemuda yatim piatu bernama Ahmad (Donny Alamsyah) yang ingin sekali merasakan cinta karena sejak kecil ia tidak pernah dicinta atau mencintai. Berkat sekumpulan kartu pos misterius Bagas (Lukman Sardi), Ahmad bertemu dengan Bening (Joanna Alexandra) di gerbong kereta api dan sejak itu mereka sering bertemu setiap Ahmad naik kereta. Percikan rasa suka pun mulai timbul di hati Ahmad dan membuatnya bertekad untuk mendapatkan cinta gadis tersebut. Namun apa daya, Ahmad yang selama ini sama sekali tidak pernah kenal dengan dunia cinta-cintaan tidak berani berkenalan dengan Bening untuk mengungkapkan isi hatinya.

Ahmad pun meminta saran pada sahabatnya Gifar (Dion Wiyoko) dan pada Ibu Panti Asuhan (Vita Ramona). Mereka pun menyarankan agar Ahmad menuliskan isi perasaannya terhadap Bening di secarik surat. Setelah bersusah payah menulis surat cinta tersebut, Ahmad menyimpannya di dalam dompet di saku belakang celananya, tempat yang menurutnya aman untuk menyimpan surat cinta berharganya tersebut. Namun memang dasar sedang sial, hari dimana Ahmad berencana menyerahkan surat itu ke Bening, Ahmad kecopetan dan dompet beserta surat cinta berharganya pun hilang.

Karena sudah bertekad bulat ingin menyatakan cintanya melalui surat cinta yang telah ia tulis kepada Bening, justru kejadian kecopetan tersebut memberinya ide. Ia pun meminta bantuan seorang copet bernama Gubeng (Ramon Y Tunka) untuk "mencurikan" cinta Bening. Sebelum Ahmad berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan dari Guben, Gubeng malah tertangkap dan masuk penjara dan surat cinta Bening pun tertinggal di saku celana yang sedang ia cuci di sebuah laundry.

Ahmad yang masih penasaran dengan surat cinta berharganya itupun mendatangi tempat laundry. Namun masalah baru pun muncul. Ternyata Roy (Gading Marten) pemilik laundry yang juga adalah bos narkoba menginginkan hal yang sama dengan Ahmad, yaitu cinta milik Bening. Tidak hanya itu, tiba-tiba Briptu Nila (Enditha) datang dan menggerebek tempat laundry itu dan Ahmad pun ikut tertangkap.

Kesialan demi kesialan terus menimpa Ahmad. Sepertinya memang sang sutradara ingin mengajak emosi penonton untuk merasa prihatin dan mendukung sang tokoh utama ini untuk mendapatkan cinta yang tidak pernah ia rasakan seumur hidupnya, bahkan tidak dari orang tuanya. Film komedi romantis ini pun dikemas cukup unik. Tidak seperti kebanyakan film komedi romantis yang ada di tanah air, Fajar Nugros memilih untuk menghantarkan kisahnya secara filosofis melalui deretan metafora yang tersebar di berbagai penjuru cerita.

So, kurang apa lagi? Jalan cerita yang menarik, proses pemaparan cerita yang unik dan akting yang memadai dari para aktor membuat film komedi romantis yang ringan ini cocok sekali untuk kamu tonton bersama teman atau keluarga sambil bersantai dirumah. Buruan sewa filmnya di gerai VEI terdekat yaa.. :)


KAKEK CANGKUL
Setelah beberapa waktu yang lalu masyarakat Jakarta dihebohkan dengan penampakan arwah penasaran nenek-nenek tua yang selalu membawa tikar dan gayung kemana-mana, hingga dibuat film layar lebarnya "Nenek Gayung", kini giliran suami si nenek yang dibuat filmnya. Konon kakek ini juga merupakan arwah penasaran yang selalu membawa cangkul kemana-mana lantaran ia tidak dikubur dengan layak. 



Rumor yang ada mengatakan bahwa film Nenek Gayung diangkat berdasarkan kisah nyata. Katanya sih, banyak orang yang pernah melihat arwah nenek penasaran itu di daerah Jakarta Timur. Nah, kalau Kakek Cangkul ini tidak jelas asal muasalnya. Apakah memang pernah ada yang melihat arwah kakek-kakek bawa cangkul malam-malam, atau ini hanya sekadar cerita belaka yang dibuat oleh sineas tanah air untuk menghibur pecinta film?

Mungkin saja ini hanya trik Movie Eight dan Unlimited Production untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan, mengingat film Nenek Gayung sukses luar biasa di tanah air dan ditonton oleh sekitar lebih dari 400 ribu orang. Malah ada gosip yang mengatakan mereka memang sudah menyiapkan "trilogy" film horror/komedi dimulai dengan kehadiran Nenek Gayung, Kakek Cangkul dan akan ditutup oleh Nenek Pispot (kayaknya bakalan konyol kalau sampai ada Nenek Pispot ya..).

Dari segi cerita, sang sutradara Nuri Dahlia berusaha mengedepankan cerita horror yang mencekam dengan terror sang tokoh utama Kakek Cangkul dan pada saat yang sama Nuri ingin menghibur penonton dengan lakon-lakon kocak para pemeran lainnya seperti Zaky Zimah, Rizky Mocil, Herfiza Novianti, Zidni Adam dan Febriyanie Ferdzilla.

Film ini diawali dengan pertemuan Duta (Zaky Zimah) yang tengah berjalan pulang bersama ibunya dengan empat sahabat - Coki (Rizky Mocil), Danu (Zidni Adam), Thalia (Herfiza Novianti) dan Miki (Febriyanie Ferdzilla) - yang sedang berjalan menuju wisata arung jeram. Duta pun langsung bergabung dengan mereka untuk berarung jeram ria di sungai dekat kampungnya. Mereka berlima kemudian bertemu dengan Jantan, yang konon adalah seorang pemuda petualang yang sudah biasa dengan aktifitas memicu adrenalin seperti arung jeram. Mereka pun mengarungi sungai tersebut bersama-sama. Namun, tidak butuh waktu lama bagi Jantan yang ternyata tidak bisa apa-apa untuk membuat perahu mereka terbalik dan ia hanyut terbawa arus dan diyakini tidak selamat. 


Ketegangan mulai terjadi ketika Jantan tiba-tiba kembali dengan selamat. Namun ia tidak sendirian. Ia datang bersamaan dengan hantu Kakek Cangkul yang menuntut kuburannya sendiri. Ternyata si Kakek Cangkul tidak pernah dikubur dengan layak dan jasadnya dibuang ke sungai tempat mereka berarung jeram.
Suasana hutan sunyi berkabut di malam hari membuat segalanya lebih menegangkan. Sekawanan sahabat itu kini harus berhadapan dengan Kakek Cangkul dan mereka harus mencari akal untuk mengatasi masalah tersebut. Disinilah mulai terbentuk komedi antara para pemain.


Banyak pecinta film horror yang mengatakan bahwa ada beberapa adegan seperti adegan arung jeram dan camping yang mirip dengan film horror omnibus Thailand "4Bia" dalam cerita "The Man In The Middle" (2008). Apakah hal tersebut benar? Dan bagaimanakah kelanjutan kisah Duta dan kawan-kawan?

Buruan mampir ke Video Ezy, sewa film Kakek Cangkul dan buktikan serta saksikan sendiri aksi Zaky Zimah dan kawan-kawan dalam sequel film Nenek Gayung ini.


 
THE DEAD UNDEAD

Movie Lovers pastinya sudah kenal dengan berbagai sosok / mahluk-mahluk mitos seperti zombie ataupun vampire. Sudah banyak sekali film yang menceritakan tentang zombie dan vampir dengan versi yang berbeda-beda. 

Pada dasarnya, zombie adalah manusia yang telah mati dan hidup kembali dengan berbagai alasan (versi aslinya karena ilmu hitam namun umumnya versi yang banyak beredar sekarang ini akibat terinfeksi sejenis virus). Walaupun mereka hidup kembali, namun umumnya mereka tidak punya tujuan hidup, tidak bisa berpikir, tidak punya kepribadian dan tidak bisa merasakan emosi atau sakit apapun juga. Mereka seperti boneka hidup yang kosong. Beberapa dari mereka bahkan tidak bisa berjalan dengan kecepatan manusia. Namun yang membuat mereka mengerikan adalah makanan mereka. Mereka memakan otak manusia dan di beberapa versi lain mereka juga memakan daging manusia.

Sedangkan vampire adalah sejenis roh jahat yang mengkonsumsi darah mahluk hidup dan umumnya adalah darah manusia. Layaknya binatang berbisa, gigitan mereka pun mengandung bisa dan umumnya manusia yang tergigit oleh vampire akan berubah menjadi vampire juga,. Mereka bisa hidup ratusan tahun, tidur di peti mati, takut sinar matahari, takut salib, takut bawang putih dan mereka hanya berburu di malam hari. Namun ciri-ciri vampire akhir-akhir ini sedikit berubah setelah memboomingnya novel dan film Twilight Saga karya Stephanie Meyer. Mirip seperti zombie, manusia yang sudah berubah menjadi vampire bisa dikatakan sudah meninggal. Namun yang membedakan vampire dengan zombie adalah kemampuan vampire untuk “hidup” layaknya manusia, hanya saja mereka mengkonsumsi darah.

Di film Twilight Saga, kita sudah menyaksikan bagaimana pertarungan antara vampire dengan werewolves. Kini dalam film The Dead Undead, kita disuguhkan cerita tentang pertarungan antara zombie dengan vampire. Yang menarik dari film ini yaitu zombienya bukan zombie biasa. Mereka adalah vampire yang terkena infeksi virus dari darah binatang yang mereka minum dan menjadikan mereka vampire zombie.  Dan vampire zombie ini ternyata bukan hanya mengancam eksistensi manusia normal, namun juga mengancam eksistensi vampire yang tidak terinfeksi virus zombie tersebut.

Cerita di mulai saat sekumpulan anak muda yang sedang pergi berkemah menemukan sebuah motel yang terbengkalai dan memutuskan untuk tinggal di motel tersebut. Ternyata daerah motel tersebut adalah sarang vampire yang telah terinfeksi virus zombie dan para vampire zombie itu pun menyerang mereka. 

Saat mereka sedang kebingungan dan putus asa untuk mengalahkan dan melarikan diri dari serangan vampire zombie tersebut, datanglah sekelompok vampire vegetarian  yang juga sedang memburu vampire zombie tersebut karena selain mengancam eksistensi mereka (vampire zombie tidak hanya memakan otak dan daging manusia, namun mereka juga memakan daging vampire), para vampire ini tidak ingin terbongkar keberadaannya oleh para manusia. Layaknya keluarga Cullens di film Twilight, mereka hidup dengan meminum darah binatang dan berusaha untuk hidup tenang dan tidak mengganggu manusia dengan keberadaan mereka.

Akhirnya sekelompok anak muda tersebut bergabung dengan pasukan vampire dan bersama-sama mereka berusaha membasmi vampire zombie tersebut. Dan mereka hanya bisa bertempur di malam hari karena para vampire tidak dapat terkena sinar matahari. Kira-kira siapakah yang akan menang melawan pertempuran ini? Dan bagaimanakah nasib manusia di antara sekawanan vampire dan vampire zombie?Akankah mereka selamat? Atau justru mereka menjadi mangsa para vampire yang awalnya berniat membantu mereka?

Penasaran? Buruan mampir ke gerai Video Ezy dan sewa filmnya: The Dead Undead




PROWL
Film New Release Video Ezy kali ini cocok banget untuk kamu para pecinta film horror, vampire dan zombie.

Prowl bercerita tentang seorang wanita muda yang tinggal di daerah kota kecil dan bercita-cita ingin pindah ke sebuah apartemen di kota besar di Chicago, seperti layaknya anak muda di kotanya pada umumnya.
Ia pun membujuk teman-temannya untuk menemaninya pergi ke Chicago dalam rangka mencari apartemen untuk dirinya.

Awalnya perjalanan mereka sangat menyenangkan. Hingga pada satu titik kendaraan yang mereka kendarai mogok dan mereka berada di tempat terpencil dimana tidak ada bengkel atau orang lain yang bisa mereka mintai tolong. Ditengah-tengah keputus-asaanya, tiba-tiba sebuah truk melintasi jalur dimana mereka mogok. Amber pun meminta tumpangan pada supir truk tersebut dan mereka pun melanjutkan perjalanan didalam truk tersebut.

Namun kejanggalan mulai terjadi. Mereka menyadari truk tersebut keluar dari jalur yang seharusnya mereka tempuh untuk pergi ke Chicago dan ketika mereka mulai khawatir, Amber dan teman-temannya menemukan bahwa kardus-kardus yang diangkut tersebut berisikan darah. Mereka pun berteriak kepada supir truk supaya dapat berhenti dan mereka bisa turun, namun diacuhkan oleh supir truk tersebut. 

Ketika akhirnya truk tersebut berhenti, Amber dan teman-temannya harus berhadapan dengan mahluk-mahluk yang tidak diketahui asal usulnya dan mengincar darah segar mereka.

Sanggupkah Amber dan teman-temannya keluar dari lokasi antah berantah tersebut dengan selamat? 


 

Makin penasaran dengan filmnya setelah menonton trailernya? Buruan mampir ke gerai VEI terdekat dan sewa filmnya ! :)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar