DETACHMENT
“Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”, mungkin itu
memang ungkapan yang paling tepat untuk mendeskripsikan seorang guru yang
ideal. Pekerjaan seorang guru tidaklah mudah. Mereka tidak hanya bertanggung
jawab untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada anak didik mereka, namun mereka
juga harus bisa menempatkan diri sebagai pengasuh, teman dan panutan bagi
murid-murid mereka. Dan itu benar-benar bukan pekerjaan yang mudah.
Seorang guru yang harus menjadi figur orang tua + pengajar di sebuah kelas yang
berisi 20-30 orang anak dengan sifat, tingkah laku dan latar belakang yang
berbeda-beda membuat pekerjaan tersebut lebih sulit lagi.
Apalagi para guru yang harus mengajar usia
pra remaja dan remaja yang umumnya sedang asik-asiknya mencari jati diri dan
menganggap sekolah dan guru adalah komponen yang menyebalkan sehingga mereka
lebih banyak merendahkan keberadaan para guru. Hal ini seringkali menyebabkan
para guru kehilangan akal sehatnya, kehilangan idealismenya dan kehilangan “passion” sebagai seorang guru yang
akhirnya menyebabkan semakin bobroknya kualitas pendidikan.
Hubungan antara para guru dan murid inilah
yang disorot oleh fim Detachment. Namun tidak seperti kebanyakan film-film
tentang dunia pendidikan lainnya seperti Dangerour Minds, Dead Poet Society
ataupun The Class dimana sang guru berusaha menuntun para murid ke jalan yang
benar serta berinteraksi dengan para murid layaknya mereka adalah teman dan
terciptanya hubungan baik antara guru dengan murid, Detachment ini murni
menceritakan hubungan para guru dan murid yang sama sekali tidak bisa bersatu.
Film Detachment mampu memberikan emosi yang
mendalam kepada penontonnya mengenai kenyataan pahit yang saat ini banyak
terjadi di sekolah . Dibintangi oleh Adrian Brody yang namanya melejit ketika
ia membintangi film The Pianist (2002). Disini Brody berperan sebagai Henry
Barthes, seorang guru bahasa Inggris pengganti yang baru saja bergabung dengan
sekolah yang bermasalah. Karena ia seorang guru pengganti, Henry tidak pernah
mengajar di satu sekolah yang sama untuk periode yang cukup lama, sehingga ia
tidak pernah mendapat kesempatan untuk membangun hubungan dengan para muridnya
atau memiliki keterikatan dengan sekolah yang ia ajar.
Kini saat ia harus mengajar di sekolah baru
yang bermasalah, ia menetapkan satu peraturan yang mampu menarik perhatian
orang-orang di sekitarnya, khususnya rekan sesama guru, Ms. Madison (Christina
Hendricks) dan seorang muridnya, Meredith (Betty Kaye) yang baru saja mendapatkan
menstruasi pertamanya. Hidupnya
bertambah rumit ketika seorang pelacur jalanan dibawah umur dan bermasalah
bernama Erica (Sami
Gayle) datang dalam hidupnya dan akhirnya tinggal di rumahnya.
Namun berkat ketiga orang wanita inilah
emosinya tergugah. Ketiga wanita ini memiliki pergumuluan batin yang sama
dengan dirinya.
Film ini adalah murni film drama dan mungkin
salah satu drama paling kelam yang pernah di produksi Hollywood. Jadi buat kamu
penggemar drama, film ini cocok sekali untuk kamu. Tapi buat kamu yang kurang
suka dengan drama, mungkin tidak ada salahnya kamu menonton film ini, karena
penceritaannya yang begitu mendalam mengenai hubungan antara guru dengan murid,
siapa tahu kita bisa mengambil contoh yang baik dari film ini. Dan walaupun
bertemakan tentang kegagalan sekolah dalam mendidik anak, film ini lebih bercerita
tentang kekurangan kita sebagai manusia yang memiliki dampak bagi orang lain.
Dibintangi oleh jajaran bintang papan atas
seperti Adrian
Brody, Marcia Gay Harden, Lucy Liu, Christina Hendricks, James Caan hingga Sami
Gayle dan Betty Kaye , film ini benar-benar wajib tonton, apalagi buat kamu yang berprofesi sebagai guru
atau kamu yang peduli dengan kenyataan pahit yang banyak terjadi di
sekolah-sekolah saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar