Berita duka cita datang pada saat pemutaran perdana film The Dark Knight Rises
Telah terjadi penembakan massal di sebuah theater di Aurora, Colorado, AS pada tanggal 19 Juli yang lalu. Dalam tragedi ini, dipastikan 12 orang meninggal dunia dan 38 orang lainnya terluka.
Siapa Pelakunya ?
Penembakan massal dilakukan oleh James Holmes, yang tercatat sebagai warga negara yang baik terbukti belum pernah memiliki cacatan kriminal sebelumnya.
James berasal dari San Diego, lalu pindah ke Colorado di tahun 2011 untuk menyelesaikan pendidikan jurusan ilmu Saraf di Colorado setelah sebelumnya sudah lulus dari Universitas California dalam ilmu kedokteran.
"Awalnya James menyebarkan semacam gas air mata yang membuat pengunjung berpikir itu adalah kembang api atau semacam nya, tiba - tiba yang terlihat adalah orang menembakkan peluru secara massal"
"It's a Miracle", Robert Sierra
Dalam kejadian ini, ada keajaiban yang terjadi ketika sebuah peluru masuk ke dalam perut seorang ibu hamil, Ashley Moser 25 tahun. Ibu muda itu terserang peluru bagian leher dan perutnya. Ajaibnya, anak dalam kandungan Ashley bertahan dengan baik.
(New York Daily News, Senin 23 July 2012)
Dokter berjuang mengeluarkan peluru yang masuk kedalam lehernya " Kemungkinan dia akan menderita kelumpuhan, namun belum tahu sampai sejauh mana" Ujar Annie Dalton, keluarga Ashley. Meski Ashley berhasil mempertahankan bayi dalam kandungannya itu, Ashley tetap dalam suasana beduka, karena gadis kecilnya Veronica yang berusia 6 tahun tewas dalam kejadian tersebut.
Dalam tragedi ini ada 3 orang WNI yang menjadi korban. Sang ayah, Anggiat M Situmeang (45 tahun), menderita luka memar di dekat mata sebelah kiri karena serpihan dinding akibat penembakan tersebut. Sedangkan istrinya, Rita Paulina br. Silalahi (45 tahun), mengalami luka di bagian lengan dan kakinya serta segera dilarikan ke Rumah Sakit Denver Health.
Malangnya, anak mereka, Prodeo Et Patria Situmeang (15 tahun), ikut menjadi korban luka tembak. Ia tertembak di bagian punggung bawah kiri dan tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit terdekat. "Menurut Informasi yang kami terima, yang bersangkutan dalam keadaan stabil. Proyektil pelurunya memang masih menempel di kaki tapi tidak mengenai organ vital," ujar Sri Wahyuni, Konsul Protokol dan Konsuler pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles, Jumat, 20 Juli, waktu setempat.
"Itu adalah aksi yang benar-benar brutal, sangat jahat dan tak berprikemanusiaan," ujar Presiden Obama. "Alasan apapun tak dapat diterima untuk kejahatan itu. "Pemerintah akan mengusahakan yang terbaik dan melakukan apapun agar pelaku bisa diadili atas kejahatannya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar